Republique en Marche (Pergerakan Republik atau REM) dan partai koalisi lainnya meraih 351 dari total 577 kursi di Dewan Nasional Prancis. Ini merupakan angka final dalam pemilu parlemen putaran kedua.
Didirikan 16 bulan lalu, partai Macron telah merombak peta perpolitikan di Prancis. Kemenangan telak ini sedikit lebih rendah dari prediksi 470 kursi oleh beberapa lembaga survei.
Kemenangan ini akan memperkuat tangan Macron dalam mengimplementasikan sejumlah program reformasi yang diserukannya semasa kampanye.
"Satu tahun lalu, tidak ada satu orang pun yang membayangkan adanya pembaruan di dunia politik," ucap Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe, seperti dikutip AFP.
"Sekarang semua tergantung keinginan presiden untuk mengembuskan napas baru ke demokrasi dan warga Prancis yang menginginkan wajah segar di parlemen," sambung dia.
Kesuksesan Macron dibayang-bayangi rendahnya tingkat keikutsertaan warga dalam pemilu parlemen, yakni hanya di angka 44 persen. Sejumlah oposisi mengklaim Macron sebenarnya tidak mendapatkan dukungan kuat dari masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News