“Islam Indonesia itu sangat toleran. Saya sangat tahu itu. Penyebab radikalisme di Indonesia itu dipastikan dari negara lain,” kata Nico Captein, profesor studi Islam dari Universitas Leiden Belanda, dalam sebuah diskusi di Erasmus Huis, Jakarta, Rabu 26 Juni 2019.
Bahkan Captein menyebut bahwa salah satu pengaruh radikalisme yang masuk ke Indonesia berasal dari Arab Saudi. Malangnya, filosofi dari Arab Saudi kerap disalahgunakan oleh kelompok Indonesia garis keras.
“Ketika Anda berada di sebuah negara yang berkembang seperti Indonesia, seharusnya masyarakat dapat memilah mana ideologi yang seharusnya digunakan agar tak memecah bangsa,” tutur dia.
Itulah sebabnya, ujar Captein, banyak orang Indonesia yang menjadi teroris misalnya saja Abu Bakar Ba’asyir dan masih banyak lagi yang mungkin saja sedang merencanakan penyerangan terhadap Indonesia. Ideologi-ideologi semacam itu bukanlah berasal dari Indonesia melainkan dari negara lain.
Berbicara soal pendidikan, Captein menilai pendidikan Islam di Eropa, khususnya di Belanda, cukup terkenal. Tak sedikit warga negara asing belajar soal Islam di Universitas Leiden.
Captein yang telah mempelajari Islam cukup lama meyakini bahwa dengan mengetahui Islam secara lebih dalam dan benar akan mengubah stigma dunia internasional bahwa Islam lekat dengan aksi terorisme.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News