"Kobaran api sangat ekstrem dan tidak stabil," kata Presiden Kepulauan Canary Angel Victor Torres, dilansir dari AFP, Senin 19 Agustus 2019. Kebakaran merembet dari Gran Canary hingga ke wilayah pegunungan Cruz de Tejeda.
Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa dan juga luka akibat kebakaran.
Lebih dari 600 petugas pemadam dan 14 pesawat dikerahkan untuk memadamkan api. Namun upaya pemadaman terhambat tiupan angin kencang dan suhu udara tinggi.
Karena temperatur udara di Kepulauan Canary diprediksi kembali naik Senin ini, otoritas setempat meyakini api baru dapat benar-benar dipadamkan dalam beberapa hari ke depan.
"Beberapa jam ke depan adalah momen krusial karena prakiraan cuaca untuk malam hari tidak baik," ucap Torres, tak lama usai menerima laporan adanya kebakaran.
Api berkobar beberapa hari usai kebakaran hutan melanda area yang sama dan juga memicu evakuasi massa.
Gran Canaria adalah pulau terpadat kedua di Kepulauan Canary, yang berlokasi di Samudra Atlantik. Kepulauan Canary menerima 13,7 juta turis asing tahun lalu. Separuh dari total wisatawan itu berasal dari Inggris dan Jerman.
Spanyol adalah salah satu negara dunia yang sering mengalami kebakaran hutan berskala besar, biasanya terjadi saat musim panas.
Baca: Kebakaran Hutan di Spanyol, Dua Orang Tewas Terpanggang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News