Heroin yang ditemukan dalam skala besar di Inggris. Foto: Sky News
Heroin yang ditemukan dalam skala besar di Inggris. Foto: Sky News

Heroin Senilai Rp2,06 Triliun Ditemukan di Balik Handuk

Arpan Rahman • 04 September 2019 17:09
London: Heroin dengan nilai jalanan lebih dari GBP120 juta Poundsterling atau senilai Rp2,06 triliun ditemukan tersembunyi di antara handuk dan pakaian ganti di atas kapal kontainer. Bukti ini menjadikannya penyitaan narkoba kelas A terbesar di Inggris.
 
Badan Kejahatan Nasional Inggris (NCA) mengatakan tangkapan itu, dengan berat hampir 1,3 ton, ditemukan dari MV Gibraltar setelah kapal berlabuh di Felixstowe pada 30 Agustus.
 
Butuh hampir enam jam petugas membongkar narkoba dari sebuah wadah, yang dikatakan NCA memiliki nilai grosir GBP27 juta bagi penjahat terorganisir.

Narkoba itu disimpan dalam paket-paket berlabel serbuk protein, yang ada di dalam kotak-kotak berisi handuk dan gaun ganti.
 
NCA mengatakan intelijen telah memastikan narkoba itu akan berada di MV Gibraltar saat merapat di Inggris dalam pelayaran ke Antwerp. Barang itu digeledah oleh Dinas Perbatasan dan petugas NCA ketika tiba di Felixstowe.
 
Setelah narkoba dibongkar, petugas mengembalikan kontainer ke kapal, yang berlanjut ke Antwerpen dan berlabuh di kota pelabuhan Belgia pada 1 September.
 
Simpanan itu di bawah pengawasan pejabat Belanda dan Belgia kala didorong truk ke sebuah gudang di Rotterdam, Belanda. Saat kedatangan, petugas menyerbu masuk dan menangkap empat orang ketika mereka menurunkan kontainer.
 
Penyitaan ini terbaru setelah petugas menemukan 398kg heroin di sebuah kapal di Felixstowe pada 2 Agustus.
 
Wakil direktur NCA, Matt Horne, berkata: "Ini adalah rekor penyitaan heroin di Inggris dan salah satu yang terbesar di Eropa.
 
"Ukuran ini dan pengiriman terbaru lainnya menunjukkan skala ancaman yang kita hadapi," cetusnya, dirilis dari Sky News, Rabu 4 September 2019.
 
"Kita dapat meyakini bahwa sebagian dari obat-obatan terlarang ini akhirnya akan dijual di Inggris, memicu tingkat kekerasan dan eksploitasi yang tinggi termasuk apa yang kita lihat di garis pedusunan yang berdampak secara nasional," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan