Perwakilan otoritas kesehatan di Rostov mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti pada Senin (25/1/2016), bahwa total delapan orang meninggal dunia akibat flu babi. Sementara di kawasan Volgograd, kematian akibat flu babi dilaporkan mencapai sebelas orang.
Sejumlah kasus terbaru ini terjadi setelah kematian empat orang dewasa dan satu anak-anak akibat flu babi di Dagestan, Kaukasus Utara, dan kematian dua pasien di Yekaterinburg serta satu lainnya di Adygea.
Sebuah kasus flu babi juga dilaporkan pekan ini terjadi di Krimea, semenanjung di Laut Hitam yang dicaplok Rusia dari Ukraina pada Maret 2014.
Kematian akibat flu babi juga dilaporkan muncul di Bryank, Belgorod, Vladimir dan beberapa daerah lainnya.
Menteri Kesehatan Rusia Veronika Skvortsova menegaskan situasi terkait flu burung di Negeri Beruang Merah "terkendali dengan baik."
Jumat kemarin, 18 kasus flu babi muncul di Armenia sejak awal 2016. Tiga kasus serupa muncul di Georgia.
Sementara di Iran, flu babi telah menewaskan 112 orang dan membuat 1000 lainnya dirawat di rumah sakit sejak pertengahan November 2015.
Wabah flu babi yang disebabkan virus H1N1 memicu peringatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Juni 2009. Ketika itu, wabah muncul di Meksiko dan Amerika Serikat (AS).
Sekitar 18,500 orang tewas akibat wabah tersebut. Peringatan wabah dicabut WHO pada Agustus 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News