Julian Peace, salah seorang jurnalis Europe 1, sedang berada di lokasi, ketika peristiwa berdarah itu terjadi. Kepada France Inter, dia bersaksi bahwa sedikitnya tiga orang bersenjata yang melakukan aksi sadis itu.
Mereka tidak menggunakan topeng.Penembakan itu terjadi sekitar 10--15 menit. Senjata yang mereka gunakan adalah senjata otomatis. Dengan rentang waktu seperti itu, The Guardian menulis, setidaknya mereka sempat mengisi ulang senjata mereka dua sampai tiga kali.
"Seperti sebuah arena perang. Darah di mana-mana, mayat bergelimpangan di mana-mana.Sedikitnya mereka berjumlah dua orang. Mereka menembak dari balkon," ujar saksi lain, Marc Coupris, 57, kepada The Guardian.
Coupris berbaring, selama penembakan berlangsung. Begitu pula orang-orang di dekatnya. Seorang pelaku sempat berdiri di belakangnya. Saat itu ia berpikir riwayatnya akan tamat. Namun, ternyata suara tembakan semakin jarang, dan ia berusaha melihat sekeliling. Beberapa polisi datang perlahan dan meminta mereka untuk lari keluar.
Jumat malam itu, Coupris datang dari Inggris dengan 15 orang temannya untuk menyaksikan penampilan band Eagles of Death Metal.
Sedikitnya ada 1500 orang yang sedang menyaksikan konser itu. Dilaporkan sekitar 100 orang tewas di lokasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id