Dikutip dari BBC, Sabtu 4 Januari 2020, seorang pria diketahui menusuk beberapa warga di sebuah taman di Villejuif, sekitar 8 kilometer dari Paris. Pelaku diidentifikasi sebagai Nathan C, seorang pria berusia 22 tahun yang tercatat dirawat di rumah sakit atas masalah gangguan kejiwaan.
Menurut media lokal Prancis, sejumlah saksi mata mengaku mendengar pelaku berkata, "Saya sudah tidak lagi meminum obat."
Sejumlah benda keagamaan ditemukan di dalam tas pelaku. Namun tim jaksa Prancis menegaskan bahwa sejauh ini "tidak ada bukti bahwa pelaku telah terkena radikalisasi."
Penusukan terjadi sekitar pukul 14.00 waktu setempat di taman Hautes-Bruyeres. Polisi mengatakan pelaku menyerang warga secara acak.
"Saya menyampaikan dukungan kepada korban penyerangan, keluarga mereka dan juga jajaran kepolisian," ujar Presiden Prancis Emmanuel Macron via Twitter.
"Kami akan terus berjuang memerangi aksi kekerasan dan bertekad melindungi semua masyarakat Prancis," sambungnya.
Wali Kota Villejuif, Franck Le Bohellec, mengatakan bahwa korban tewas penusukan di taman Hautes-Bruyeres adalah pria 56 taman. Saat kejadian, korban sedang berjalan di taman bersama istrinya.
Korban mengembuskan napas terakhir dalam upayanya melindungi sang istri dari serangan pelaku. Le Bohellec mengatakan, istri korban mengalami luka serius.
Wakil Menteri Dalam Negeri Prancis Laurent Nunez mengunjungi lokasi kejadian, dan memuji aksi "penuh keberanian" yang diperlihatkan aparat kepolisian setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News