"Yang kami ketahui, saat ini ada kelompok publik atau swasta yang mencoba mempengaruhi situasi dan menciptakan ketidakstabilan di Eropa," kata Menteri Pertahanan Spanyol, Maria Dolores de Cospedal, dikutip dari Express, Selasa 14 November 2017.
Menteri Luar Negeri Spanyol Alfonso Dastis juga menegaskan bahwa pemerintah mempunyai bukti yang jelas atas keterlibatan Rusia ini.
"Ya. Kami memiliki bukti. Spanyol telah mendeteksi akun palsu di media sosial, setengahnya berpusat di Moskow dan sisanya ada di Venezuela," ucap Dastis.
Disebutkan, kelompok dari Rusia dan Venezuela ini menggunakan Twitter, Facebook dan sosial media lainnya untuk gencar menyiarkan pemberontakan Catalonia terhadap Spanyol.
"Kami telah mengkomunikasikan masalah ini dengan Kremlin," tegas Dastis lagi.
Namun, para pemimpin separatis Catalonia membantah bahwa ada campur tangan Rusia di upaya mereka untuk berpisah dengan Madrid.
Ramon Tremosa, anggota parlemen Uni Eropa yang mendukung Catalonia, menyebut bahwa Rusia sama sekali tidak berperan dalam referendum Catalonia tersebut.
Bahkan, ia menyebut bahwa Spanyol-lah yang membantu armada Rusia dalam beberapa tahun terakhir, terlepas dari boikot Uni Eropa, di mana Madrid mengizinkan kapal perang Moskow mengisi bahan bakar di pelabuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id