Contohnya, di ajang Euroeyes Cyclassics Hamburg 2019, tim Indonesia yang mengenakan kostum bergambar candi Borobudur dan Komodo, menjadi sorotan para peserta dan penonton. Tidak sekadar mengajak berbincang, banyak peserta dan penonton ingin berfoto.
Lomba balap sepeda tahun 2019 kali ini diikuti sekitar 19.000 peserta dan 500.000 penonton yang memenuhi sepanjang rute balapan.
Promosi ala gowes ini diikuti Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno. Dubes Oegroseno yang memang hobi bersepeda menilai acara balap sepeda ini adalah peluang agar Indonesia semakin dikenal publik Jerman.
"Ya, ibarat pepatah, sambil menyelam minum air. Ikut balapan ini, sehatnya dapat, misi promosi jalan, biayanya juga murah. Jadi efektif bukan?” komentar Dubes Oegroseno, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Rabu 28 Agustus 2019.

Dubes Oegroseno bersepeda di Hamburg. (Foto: KBRI Berlin)
Selama ini Dubes Oegroseno sering bersepeda dari rumah ke KBRI Berlin dengan jarak sekitar 15 kilometer. Dalam acara ini, sang dubes ikut acara balap di Hamburg dengan rute sejauh 60 km.
Selain rute 60 km, ada juga rute 100 km dan 160 km yang diperlombakan untuk pebalap profesional dan mereka yang ikut Tour de France. Dubes Oegroseno menyelesaikan rutenya dengan waktu tempuh 1 jam 59 menit dan 37 detik.
Selain Dubes Oegroseno, tim balap sepeda Indonesia juga diramaikan Atase Imigrasi dan mahasiswa Indonesia dari PPI Berlin dan PPI Hamburg. Tim ini diberi nama Adler Nusantara Cycling Club. Adler yang dalam bahasa Jerman berarti burung Elang, merepresentasikan Garuda yang menjadi Lambang Negara Indonesia.
Euroeyes Cyclassics Hamburg 2019 berlangsung di Hamburg pada Minggu 25 Agustus. Kompetisi Euroeyes Cyclassics Hamburg telah berlangsung sejak 1996.
Setiap tahun, perlombaan terbesar di Eropa ini tidak pernah sepi peserta dan jumlahnya selalu ribuan. Cyclassics terbuka untuk tiga kategori peserta, yaitu profesional, semi pro dan amatir. Ajang ini tercatat sebagai bagian dari UCI ProTour dan salah satu dari 24 balapan yang ikut memberikan poin dalam UCI World Ranking.
Elia Viviani, pembalap asal Italia dari Deceuninck – quick step yang menjadi pemenang pada perlombaan tahun lalu, masih mempertahankan predikat juaranya tahun ini.
"Tahun depan, anggota Tim Indonesia harus lebih banyak. Semakin banyak peserta semakin banyak yang pakai kaos promosinya, dan tentu semakin menjadi perhatian. Nanti kita pikirkan objek wisata apa lagi yang akan kita pamerkan di perlombaan tahun 2020 mendatang," tutup Dubes Oegroseno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News