"Saya sangat sedih melihat Azerbaijan tidak seperti dulu. Khususnya wilayah Nagorny Karabakh dan Asdam yang sudah diduduki tentara Armenia," ucap Dubes Karayev, kepada wartawan, di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (8/4/2016).
Ia juga mengungkapkan sekarang Azerbaijan sudah memiliki pasukan tentara yang bisa menghadapi Armenia. Namun, serangan Armenia terus datang bertubi-tubi. Apalagi serangan pada 2 April lalu tersebut.
Ia juga menambahkan empat resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) tidak dapat menuntaskan polemik ini. "Kami harap dukungan bangsa-bangsa internasional untuk menjadi penengah dalam masalah dua negara ini," imbuhnya.
Dubes Karayev menyatakan pula bahwa Azerbaijan siap untuk bernegosiasi dengan Armenia, asalkan Armenia menarik keluar tentaranya dari wilayah Azerbaijan.
Peperangan antara Armenia dan Azerbaijan kembali berkobar pada 2 April kemarin. Peperangan ini menewaskan sekitar 30 tentara Armenia dan Azerbaijan.
Armenia menuduh Azerbaijan meluncurkan "serangan besar-besaran di sepanjang garis depan Karabakh dengan menggunakan tank, artileri dan helikopter" pada Jumat malam. Namun Azerbaijan bersikukuh langkah itu merupakan respons dari serangan "artileri berkaliber tinggi dan peluncur granat."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News