Partai sayap kirip CUP dan grup kampanye Catalan National Assembly mendesak Puigdemont untuk segera mengakhiri penundaan kemerdekaan usai berakhirnya referendum pada 1 Oktober.
Dalam referendum tersebut, 90 persen dari mereka yang menggunakan hak pilihnya memilih "Iya" atau terlepas dari Spanyol. Namun tingkat keikutsertaan warga Catalonia tidak mencapai 50 persen.
Spanyol menilai referendum tersebut sebagai sesuatu yang ilegal dan inkonstitusional.
"Tidak masuk akal untuk terus menunda deklarasi kemerdekaan ini," ujar Catalan National Assembly, seperti dikutip Morning Star Online, Jumat 13 Oktober 2017.
Wakil Perdana Menteri Spanyol Saenz de Santamaria mengatakan, "(Puigdemont) tinggal bilang Iya atau Tidak." Sebelumnya, PM Mariano Rajoy meminta klarifikasi dari Puigdemont untuk segera menentukan sikapnya.
Sementara itu Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker menyerukan kubu separatis di Catalonia menghentikan ambisi mereka untuk melepaskan diri dari Spanyol. Ia khawatir kemerdekaan akan mendorong kawasan lain untuk melepaskan diri.
"Jika Catalonia berpisah, yang lain juga ingin melakukannya. Saya tidak ingin seperti itu," ungkap Juncker.
"Saya tidak mau nantinya Uni Eropa 15 tahun lagi diisi 98 anggota. Dengan 28 anggota saja sudah cukup sulit," lanjut dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id