Cahaya terang yang biasanya terlihat di menara yang menjadi ikon Kota Paris itu, kini tidak terlihat. Sementara warga pun berkumpul untuk memberikan penghormatan. Demikian diberitakan VOA Indonesia, Jumat (9/1/2015).
Disertai dengan hujan yang turun, acara penghormatan untuk korban pun berlangsung khidmat. Meskipun ketegangan masih terasa di Paris, operasi pencarian terhadap dua pelaku penembakan masih berlangsung.
Hingga kini Said dan Cherif Kouachi masih bebas berkeliaran usai melarikan diri.
Said dan Cherif dikabarkan terlihat di Desa Villers-Cotterets pada Kamis (8/1/2015). Setelah laporan itu, polisi pun langsung bergerak menuju wilayah tersebut.
Waspada teroris pun diperluas dari Paris hingga ke Picardie, sebuah wilayah di mana desa itu berada.
Kementerian Dalam Negeri Prancis mengerahkan 88 ribu dari personel keamanan yang dimobilisasi ke seluruh Prancis.
Penghormatan membanjir untuk Ahmed Merabet pada Kamis (8/1/2015), setelah muncul video dirinya yang ditembak dalam jarak dekat. Merabet tewas di tangan kedua penyerang kantor Charlie Hebdo tersebut.
Pria yang berusia 40 tahun itu, dikerahkan ke lokasi penyerangan ketika melakukan patroli dengan seorang polisi wanita. Dia melihat mobil Citroen hitam yang digunakan oleh dua pelaku, mengarah ke kantor Charlie Hebdo.
Penyerangan brutal terhadap majalah Charlie Hebdo menewaskan 12 orang, termasuk beberapa editor dan pelukis kartun ternama di Paris. Aksi terorisme ini diduga terkait kecaman pada Charlie Hebdo, yang dinilai sebagian pihak menggunakan alasan kebebasan berekspresi secara berlebihan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News