Stand Indonesia di Pameran Pariwisata Internasional Berlin  (ITB) 2019. (Foto: Dok. KBRI Berlin).
Stand Indonesia di Pameran Pariwisata Internasional Berlin (ITB) 2019. (Foto: Dok. KBRI Berlin).

108 Industri Pariwisata RI Ikuti Pameran ITB Berlin

Marcheilla Ariesta • 07 Maret 2019 06:39
Berlin: Indonesia perkenalkan pariwisata Indonesia di Internationale Tourism Bourse (ITB) Berlin 2019 yang resmi dibuka tanggal 6 Maret 2019. Pada bursa pariwisata terbesar di dunia ini, Indonesia hadirkan 108 industri pariwisata nasional, terdiri dari tur operator, travel agent, hotel atau resort, dan kantor pariwisata pemerintah daerah.
 
"ITB Berlin merupakan platform promosi pariwisata yang sangat berpengaruh. Ini merupakan tempat utama bagi negara manapun yang ingin menarik perhatian pasar global," ucap Menteri Pariwisata, Arief Yahya yang hadir pada pembukaan acara ITB Berlin, Rabu 6 Maret 2019.
 
"Indonesia telah menjadi peserta pameran yang sukses dengan hasil memuaskan selama bertahun-tahun dan ITB Berlin tetap menjadi agenda tahunan penting dalam kalender promosi kami," tambahnya.

Ia menjelaskan pariwisata merupakan salah satu sektor utama yang jadi fokus pemerintah. Pariwisata merupakan bagian penting untuk menciptakan lapangan kerja, serta salah satu sumber devisa terbesar di luar sektor ekspor non migas bagi perekonomian Tanah Air.
 
Duta Besar RI untuk Jerman Havas Oegroseno mengatakan dari pameran tersebut, Indonesia bisa melihat kompetitor lainnya. "Serta dapat menyusun strategi kampanye yang tepat di Jerman," imbuhnya. 
 
ITB Berlin sudah berlangsung selama 50 tahun. Tahun lalu pameran seluas 160 ribu meter persegi ini dihadiri sekitar 160 ribu pengunjung. 
 
Sebanyak 110 ribu diantaranya adalah para pelaku usaha pariwisata dan sekitar 1000 top qualified buyers. Nilai transaksinya mencapai 7 miliar Euro. Tahun ini diperkirakan jumlahnya akan meningkat. 
 
Stand Indonesia di ITB 2019 menempati lahan seluas 609 meter persegi. Beberapa kegiatan yang sudah disiapkan antara lain pertemuan bisnis, interview dengan media, spa corner, coffee corner, karnaval, tari tradisional Indonesia, serta 360 Virtual Reality (VR) camera. 
 
Jerman merupakan salah satu pasar utama pariwisata Indonesia di Kawasan Eropa. Wisatawan asal Jerman saat ini berada di peringkat ketiga untuk wilayah Eropa setelah Inggris dan Perancis. 
 
Meski secara umum angka turis global mengalami penurunan, namun jumlah wisatawan Jerman ke Indonesia meningkat. Rata-rata wisman Jerman yang ke Indonesia menghabiskan waktu selama dua minggu dengan pengeluaran berkisar USD2 ribu hingga USD2.500.
 
Havas yakin promosi wisata yang dilakukan KBRI dan Kementerian Pariwisata selama ini memberikan kontribusi terhadap peningkatan tersebut. Dalam setahun terakhir, KBRI Berlin gencar melakukan kegiatan promosi pariwisara melalui iklan di bis, di bandara, di radio, online travel agents, dan pertunjukan komplit wisata Indonesia di Konstanz, November lalu. 
 
"Tahun ini kita merencanakan sejumlah kegiatan, diantaranya workshop membatik, individual press/blogger trips, roadshow dengan Pacific Asia Travel Association (PATA) di Berlin, Kiel, Hannover serta Munster. Selain itu kita juga akan lakukan Famtrip dengan mengundang 120 industri pariwsata Jerman bekerja sama dengan TUI, tur operator terkemuka di Jerman," tuturnya.
 
Secara khusus, Havas juga menyusun kampanye bersama pariwisata Indonesia dengan menggandeng beberapa maskapai besar yang membuka rute Indonesia-Eropa. Pada ITB Berlin kali ini, maskapai-maskapai tersebut menjadi bagian dari stand pameran negara asalnya, seperti Turkish Airlines, Qatar Airways, Singapore Airlines, Emirates serta Thai Airways.
 
Sayangnya, Garuda belum pernah menggarap pasar Jerman. Padahal negara itu berpenduduk 82 juta jiwa serta memiliki kekuatan ekonomi yang solid di Eropa. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan