Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi terkait terkait virus korona COVID-19 di jenewa, Swiss, 12 Februari 2020. (Foto: AFP/FABRICE COFFRINI)
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi terkait terkait virus korona COVID-19 di jenewa, Swiss, 12 Februari 2020. (Foto: AFP/FABRICE COFFRINI)

WHO Minta Masyarakat Tidak Berlebihan Sikapi Korona

Willy Haryono • 18 Februari 2020 14:00
Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau masyarakat global untuk tidak berlebihan menyikapi wabah virus korona COVID-19. Beberapa reaksi yang dinilai berlebihan oleh WHO meliputi pembelian berbagai kebutuhan pokok dalam jumlah besar, pembatalan sejumlah acara, dan juga larangan berlabuh untuk kapal pesiar.
 
Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mencatat jumlah korban tewas virus korona mencapai 1.863 orang per hari ini, Selasa 18 Februari 2020. Sementara total infeksi korona di seantero negeri melampaui 72.300
 
Dilansir dari AFP, WHO menekankan kembali bahwa wabah korona hanya berdampak pada sekelompok 'kecil' orang di luar Tiongkok. WHO juga menyebut angka kematian akibat virus korona COVID-19 relatif rendah bila dibandingkan jumlah pasien sembuh yang telah melewati 11 ribu orang.

WHO juga mengecam adanya kecenderungan sejumlah negara yang meminta agar operasional kapal pesiar di seluruh dunia dihentikan sementara. Kekhawatiran ini terkait munculnya ratusan kasus korona di kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di perairan Yokohama, Jepang.
 
"Langkah-langkah penanganan seharusnya diambil sesuai situasi di lapangan," ucap Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada awak media di Jenewa.
 
Mengenai penanganan wabah, WHO mengapresiasi sejumlah langkah yang telah diambil Tiongkok. WHO menilai Tiongkok telah mengambil banyak langkah dramatis dalam menekan angka penyebaran virus korona COVID-19.
 
Tiongkok mengklaim jumlah kasus terbaru virus korona mengalami tren penurunan dalam beberapa hari terakhir. WHO membenarkan, namun meminta Tiongkok untuk tetap waspada.
 
"Setiap tren bisa berubah seiring bertambahnya orang yang terinfeksi. Terlalu dini jika mengatakan tren penurunan ini akan terus berlanjut. Semua skenario masih mungkin terjadi," tutur Tedros.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan