Mengungkapkan kegelisahan di media sosial, pihak museum menyebutkan adanya peningkatan jumlah turis yang berpose di rel kereta api. Saat PD II, rel tersebut dipakai Nazi untuk moda transportasi kereta api yang membawa jutaan Yahudi ke kamp konsentrasi.
"Saat Anda datang ke Museum Auschwitz, ingatlah bahwa Anda sedang berada di sebuah lokasi di mana lebih dari satu juta orang dibunuh. Hormatilah memori mereka," tulis pihak museum di Twitter, seperti disitat dari laman Evening Standard, Sabtu 23 Maret 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Ada tempat yang lebih baik untuk berpose dan berjalan di rel kereta ketimbang di situs yang menyimbolkan deportasi ratusan ribu orang menuju kematian mereka," cetusnya.
Tulisan pihak museum di Twitter dilengkapi empat foto turis yang sedang berdiri dan berpose di rel kereta api. Rel tersebut merupakan bagian dari Auschwitz Memorial.
Dari 1,3 juta orang yang dikirim ke kamp konsentrasi Auschwitz di Polandia, sedikitnya 1,1 juta tewas dibunuh. Mereka dibunuh dalam program Nazi bertajuk "Solusi Final" selama PD II berlangsung.
Para pengguna Twitter mendukung pernyataan museum. "Ini adalah tulisan yang sangat penting. Kebiasaan orang-orang dalam mengambil gambar sudah melewati batas," ujar seorang pengguna Twitter bernama Francesca.
Terdapat pula warganet yang mendukung perilaku sejumlah turis yang berpose dan berfoto di rel Auschwitz. "Biarkan orang tersenyum. Mengenang (korban Holocaust) bukan berarti harus selalu tertunduk sepanjang waktu," kata seorang warganet lainnya.
Pihak museum merespons komentar tersebut, dan mengatakan bahwa "tersenyum itu memang manusiawi. Ada beberapa cerita dari Auschwitz yang dapat membuat orang tersenyum."
"Memang Anda tidak harus selalu serius sepanjang waktu. Tapi ada beberapa hal yang masuk kategori tidak sopan," sambungnya.
Baca: 'Lukisan Hitler' Gagal Terjual di Pelelangan Jerman
(WIL)