Anggota klub sepakbola di Pantai Gading membawa spanduk bertuliskan Stop Ebola di Afrika -- SIA KAMBOU / AFP
Anggota klub sepakbola di Pantai Gading membawa spanduk bertuliskan Stop Ebola di Afrika -- SIA KAMBOU / AFP

WHO Dukung Penggunaan Obat Eksperimental Ebola

Willy Haryono • 12 Agustus 2014 19:19
medcom.id, London: Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperbolehkan penggunaan obat eksperimental untuk menangani wabah Ebola di Afrika Barat. Kendati begitu, sejumlah prosedur tetap harus dipenuhi, karena obat masih belum teruji.
 
"Penggunaan obat harus melibatkan persetujuan pasien, kebebasan memilih, kerahasiaan, rasa hormat terhadap pasien dan lainnya," ucap tim ahli WHO seperti dikutip Reuters, Selasa (12/8/2014).
 
"Obat eksperimental juga harus dites dalam prosedur medis terbaik."

Wabah Ebola Afrika Barat, yang disebut sebagai terburuk dalam sejarah, telah menewaskan sedikitnya 1.013 orang, dan lebih dari 1.848 lainnya terjangkit. Ebola mewabah di Guinea, Liberia, Sierra Leone dan yang terbaru di Nigeria. WHO mendeklarasikan Ebola sebagai darurat kesehatan internasional.
 
"Ebola dapat dikendalikan dengan deteksi dini atau pengisolasian, pengawasan kontak fisik dan pengendalian infeksi," tutur WHO.
 
"Meski begitu, perawatan spesifik atau penggunaan vaksin dapat menjadi aset penting dalam mengalahkan virus."
 
ZMapp adalah obat yang dibuat melalui sejumlah proses dengan tembakau sebagai komponen utamanya.
 
Tembakau diketahui memiliki protein bernama antibodi monoclonal, yang bersifat mengikat pada virus Ebola dan menonaktifkannya. Perusahaan yang membuat monoclonal dari tembakau ini menamakan serumnya dengan "plantibodies," plesetan dari antibodi yang terbuat dari tanaman (plant).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan