Kapal induk Inggris HMS Queen Elizabeth. (Foto: AFP/Royal Navy/LPHOT KYLE HELLER)
Kapal induk Inggris HMS Queen Elizabeth. (Foto: AFP/Royal Navy/LPHOT KYLE HELLER)

Tiongkok Minta Inggris Tidak Dekati Laut China Selatan

Arpan Rahman • 10 September 2019 12:14
London: Tiongkok memperingatkan kapal-kapal Inggris untuk tidak mendekati dan berlayar di sekitar perairan sengketa di Laut China Selatan. Jika Inggris berani melakukan hal tersebut, maka Tiongkok mengancam akan merespons dengan kekuatan militer.
 
Pernyataan disampaikan Tiongkok dalam merespons isu bahwa Inggris mungkin akan mengirim kapal induk dekat Kepulauan Spratly di Laut China Selatan -- dengan membawa pesawat jet tempur Amerika Serikat.
 
"Inggris seharusnya tidak melakukan pekerjaan kotor seperti itu untuk pihak lain," kata Duta Besar Tiongkok untuk Inggris Liu Xiaoming, merujuk pada Washington yang selama ini selalu menentang klaim sepihak Beijing di Laut China Selatan.

Biasanya penentangan dilakukan AS dengan berlayar di sekitar Laut China Selatan. AS menyebut pelayaran semacam itu adalah bentuk dari kebebasan bernavigasi yang diatur di bawah hukum internasional.
 
Berbicara dalam Asosiasi Koresponden Pertahanan di London, Dubes Liu menegaskan bahwa tidak ada satu negara pun yang boleh masuk ke perairan Tiongkok tanpa izin.
 
"Laut China Selatan adalah lautan luas, dengan luas sekitar tiga juta kilometer per segi. Kami tidak keberatan jika orang-orang berlayar di sekitar sana, tapi jangan pernah masuk ke perairan Tiongkok dalam jarak 12 mil laut," tegas Dubes Liu, dilansir dari Sky News, Selasa 10 September 2019.
 
"Jika Anda semua tidak melanggar aturan kami, maka tidak akan ada masalah. Laut China Selatan itu cukup luas untuk kebebasan bernavigasi," lanjutnya.
 
Kepulauan Spratly dan Paracel berada di Laut China Selatan, diklaim oleh beberapa negara, termasuk Tiongkok, Vietnam dan Filipina. 
 
AS menuduh Tiongkok telah membangun sejumlah fasilitas secara ilegal di beberapa pulau di Laut China Selatan. Tiongkok merespons geram tuduhan tersebut.
 
Februari tahun lalu, mantan Menteri Pertahanan AS Inggris Gavin Williamson mengatakan bahwa London harus siap menggunakan "kekuatan keras" terkait isu Laut China Selatan. Ia juga mengungkapkan wacana bahwa Inggris dapat mengirim kapal induk HMS Queen Elizabeth ke Laut China Selatan.
 
"Jika AS dan Inggris bersatu dalam melanggar kedaulatan dan integritas wilayah Tiongkok, maka kami akan menganggapnya sebagai tindakan provokatif," ungkap Atase Pertahanan Tiongkok, yang berbicara di samping Dubes Liu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan