Enam orang anak ada dalam rombongan yang dibawa Paus ke Vatikan. Tiga keluarga ini kehilangan rumah mereka karena bom dalam rangkaian serangan di Suriah.
Seperti dilansir BBC, Vatikan mengatakan, Paus Fransiskus ingin megambil langkah untuk menyambut pengungsi. Ribuan pengungsi saat ini terjebak di Lesbos setelah Uni Eropa dan Turki memiliki kesepakatan tentang pengungsi bulan lalu.
"Mereka yang dibawa Paus telah tinggal di Lesbos jauh sebelum kesepakatan itu diterapkan," kata Otoritas Vatikan melalui pernyataan tertulis.
Dua belas pengungsi ini akan berada di bawah komunitas Sant'Egidio dan melakukan beberapa kegiatan sosial.
Dalam kesepakatan antara Uni Eropa dan Turki, pengungsi yang tiba secara ilegal di Yunani dari Turki setelah 20 Maret akan dideportasi. Kecuali, pengungsi ini bisa mendapatkan suaka dari negara di Eropa.
Sebagai imbalan, setiap satu orang pengungsi asal Suriah yang kembali ke Turki, Uni Eropa akan mengambil seorang pengungsi Suriah dari Turki.
Saat mengunjungi Lesbos, Paus mendapatkan sambutan yang meriah. Pengungsi berbaris di jalanan dengan spanduk bertuliskan permintaan tolong saat Paus datang. Beberapa di antara mereka bahkan meneriakkan kata 'kebebasan'.
Paus pun meminta mereka yang tinggal di tempat penampungan untuk tak kehilangan harapan.
"Jangan kehilangan harapan. Hadiah terbesar yang bisa kita tawarkan satu sama lain adalah cinta," kata Paus saat berpidato di hadapan pengungsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News