Profesor Juliane Besters-Dilgermen dari Universitas Freiburg mengakui peran Indonesia tersebut dalam paparannya bersama Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno.
Di universitas ini, terdapat pula empat mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang sedang melakukan riset tentang antropologi penggiat lingkungan sejak Mei lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Havas juga memaparkan berbagai isu tentang Indonesia, mulai dari sejarah singkat, posisi geografis hingga perkembangan politik dan potensi ekonomi.
Havas juga menjelaskan potensi ekonomi Indonesia yang terus tumbuh dan diperhitungkan di Asia, termasuk fintech dan perusahaan start up, dalam kuliah umum yang dihadiri sekitar 50 peserta dari Universitas Freiburg ini.
Tak hanya itu, Havas juga memaparkan tentang laut yang menjadi kekuatan besar bagi Indonesia dan pemersatu bangsa.
"Itu sebabnya Indonesia menyebut wilayahnya bukan sebagai mother land tetapi land and water sebagai sebuah kesatuan atau yang dikenal dengan istilah Tanah Air," ucap Havas, dalam keterangan tertulis KBRI Berlin, yang diterima Medcom, Rabu, 29 Mei 2019.
Hingga saat ini, Universitas Freiburg telah menjalin kerja sama dengan sejumlah universitas di Indonesia seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Hasanuddin, dan lembaga CSIS serta Habibie Center.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News