Paus Fransiskus membawa patung bayi Yesus dalam misa malam Natal di Basilika Santo Petrus, Vatikan, 24 Desember 2016. (Foto: AFP/ANDREAS SOLARO)
Paus Fransiskus membawa patung bayi Yesus dalam misa malam Natal di Basilika Santo Petrus, Vatikan, 24 Desember 2016. (Foto: AFP/ANDREAS SOLARO)

Paus Fransiskus Soroti Nasib Anak-Anak Korban Perang

Arpan Rahman • 25 Desember 2016 14:13
medcom.id, Vatikan: Paus Fransiskus meminta umat Katolik untuk merayakan kelahiran Yesus dengan memikirkan nasib sebagian anak-anak di dunia yang saat ini harus menghindar dari bom atau melarikan diri dengan menggunakan perahu imigran.
 
Fransiskus merayakan khidmatnya Misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus, Kota Vatikan. Dalam misa, Paus meminta umat untuk merenungkan bahwa ada sebagian anak-anak yang tidak bisa berbaring dengan tenang di tempat tidur masing-masing.
 
Alih-alih dicintai orang tua mereka, seperti Yesus, anak-anak itu "terpuruk dalam palung kemelaratan yang mengikis martabat," ujar Fransiskus, disitir Sky News, Minggu (25/12/2016).

Dia menambahkan, mereka juga dipaksa bersembunyi "di bawah tanah demi menyelamatkan diri dari pengeboman; tertindih beban di bagian bawah perahu yang penuh imigran".
 
Dalam perbandingan yang lain, Paus menyerukan umat Katolik agar tidak terjebak dalam komersialisasi Natal. Materialisme telah "menyandera Natal," katanya. "Kita harus membebaskannya."
 
Paus Fransiskus Soroti Nasib Anak-Anak Korban Perang
Paus Fransiskus dalam misa malam natal di Vatikan. (Foto: AFP)
 
Di tempat lain, perayaan Natal berlangsung di Bethlehem, ribuan peziarah dan wisatawan turun di tempat kelahiran Yesus.
 
Massa berkumpul di Manger Square mendengar lagu-lagu Natal tradisional seperti Jingle Bells yang dimainkan dalam bahasa Arab melalui pengeras suara.
 
Turis dan umat Katolik setempat berkeliling di sekitar alun-alun, yang telah diterangi lampu berwarna merah dan keemasan meriah serta dihiasi sebatang pohon Natal raksasa.
 
Rodrigo Reis, 23, asal Louisville, Kentucky, mengatakan: "Ini sangat unik, saya belum pernah melihat sesuatu seperti itu. Ini sangat berarti. Ini waktu Natal, di mana segala sesuatu dimulai."
 
Pastor Pierbattista Pizzaballa, administrator apostolik Latin Patriarchate, adalah pemimpin sementara bagi penduduk Katolik setempat.
 
Dia melakukan perjalanan dari Yerusalem ke Bethlehem pada Sabtu dalam prosesi tradisional, dan berkata: "Saya senang bahwa perang, setidaknya perang militer, di Aleppo selesai dan bahwa untuk pertama kalinya di Aleppo orang Kristen dapat merayakan tanpa rasa takut musim Natal.
 
"Saya berharap mereka sekarang dapat merekonstruksi, membangun kembali kota, tidak hanya infrastruktur tetapi juga hubungan umum yang merupakan tradisi di sana," sambungnya.
 
Pemerintah Suriah memegang kendali penuh di Aleppo awal bulan ini ketika pemberontak sepakat menarik diri dari sisa kawasan terakhir mereka setelah lebih dari empat tahun pertempuran sengit melanda kota terbesar di negara itu.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan