Pangeran Harry dan Meghan Markle. (Foto: AFP).
Pangeran Harry dan Meghan Markle. (Foto: AFP).

Anti-Royal Wedding Minta Jangan ada Pernikahan Kerajaan Lagi

Marcheilla Ariesta • 21 Mei 2018 19:00
London: Simpatisan Republik meminta agar tak ada lagi perayaan pernikahan keluarga kerajaan lagi. Hal ini disampaikan usai pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle di Inggris akhir pekan lalu.
 
Sebanyak 130 orang hadir dalam pertemuan Republik internasional yang digelar Sabtu lalu. "Mereka (keluarga kerajaan) tidak mewakili kita. Sistem kerajaan sangat elit dan tidak adil," ungkap Irene Pinner, seperti dikutip laman Al Jazeera, Senin 21 Mei 2018.
 
Sementara mantan tentara Inggris David Hurst yang bersumpah kesetiaan kepada Ratu Inggris Elizabeth II mengatakan, sistem ini sangat usang. "Orang di negara ini memandang Ratu sebagai orang yang lebih tinggi," kata dia.

Kepala Eksekutif Republik Graham Smith menuturkan ada banyak masalah yang harus dihadapi daripada sibuk membuat pernikahan. Di menambahkan monarki sudah seharusnya direformasi.
 
"Monarki itu tidak berprinsip dan tidak demokratis. Sekarang saatnya untuk reformasi," ujarnya.
 
Banyak warga Inggris yang iri dengan kehidupan keluarga kerajaan. Mereka dianggap hanya menghamburkan uang pajak di saat banyak yang harus berhemat untuk hidup di negara yang mahal itu.
 
Bahkan, Pangeran Louis, anak ketiga pasangan Pangeran William dan Kate Middleton dianggap sebagai parasit yang hidup dengan 'memakan' uang pajak rakyat.
 
Meski demikian, British Monarchist Society and Foundation mengatakan keluarga kerajaan juga sebenarnya membawa keuntungan finansial bersih ke Inggris. Pasalnya, wisatawan sering tertarik dengan kerajaan, begitu pula perdagangan dan investasi.
 
Sebuah laporan konsultan bisnis Inggris Brand Finance memperkirakan monarki menghasilkan USD1,76 miliar atau sekitar Rp24,9 triliun pada 2017.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan