Dalam pernyataannya, Senin (12/1/2015), Menteri Dalam Negeri Bernard Cazenueve juga berencana memasang beberapa prajurit sebagai pasukan bantuan. Pengumuman disampaikan Cazenueve di sebuah sekolah Yahudi di selatan Paris, tempat terjadinya penembakan seorang polisi wanita oleh pria bersenjata.
Rentetan teror di Prancis selama tiga hari berturut-turut terjadi pada Rabu kemarin. Teror pertama adalah pembantaian di kantor Charlie Hebdo, yang disusul penembakan seorang polisi wanita dan drama penyanderaan di sebuah supermarket di Kosher oleh Coulibaly.
Istri Coulibaly, Hayat Boummeddiene, saat ini menjadi buronan polisi Prancis karena diduga kuat terlibat aksi terorisme.
Coulibaly dan dua penyerang Charlie Hebdo, Cherif dan Said Kouachi, tewas dalam baku tembak dengan polisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News