Washington: Amerika Serikat (AS) dan Rusia telah sepakat bekerja sama secara diplomatis dalam menyelesaikan program nuklir Korea Utara (Korut). Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson dan Menlu Rusia Sergei Lavrov telah mencapai kesepakatan ini lewat sambungan telepon.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Heather Nauert mengatakan kesepakatan dilakukan pada Selasa waktu setempat.
"Keduanya membahas masalah terkait program nuklir yang mendestabilisasi Korut dan menekankan, baik AS maupun Rusia tidak menerima Korut sebagai negara berkekuatan nuklir," katanya, seperti dilansir dari laman Anadolu, Kamis 28 Desember 2017.
Langkah tersebut mengikuti sinyal beragam dari Washington mengenai bagaimana Trump berencana memenuhi janjinya mengurus Pyongyang.
Awal bulan ini, Tillerson menawarkan pembicaraa tanpa syarat dengan Pyongyang. Namun, dengan cepat rencana itu dibatalkan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan Washington.
AS mengatakan, Korut harus 'berperilaku baik' sebelum dialog dilaksanakan.
"Kami tidak mencari, juga tidak menginginkan berperang dengan Korut. AS menggunakan semua tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan diri melawan agresi Korea Utara, namun harapan kami tetap untuk berdiplomasi akan menghasilkan sebuah resolusi," kata Tillerson kala itu.
Sepanjang 2017, Korut telah melakukan uji coba 15 rudal jarak jauh, dan melakukan uji coba nuklir keenam pada September lalu.
Tak hanya membahas mengenai Korut, kedua menteri luar negeri ini juga membicarakan situasi di Suriah. Mereka setuju bahwa pentingnya proses Jenewa dalam mencapai resolusi damai itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News