Charlie Hebdo hina bocah pengungsi Suriah yang tewas (Foto: Charlie Hebdo)
Charlie Hebdo hina bocah pengungsi Suriah yang tewas (Foto: Charlie Hebdo)

Hina Kematian Aylan Kurdi, Charlie Hebdo Hadapi Tuntutan Hukum

Fajar Nugraha • 15 September 2015 09:53
medcom.id, London: Tabloid satire Prancis Charlie Hebdo menghina kematian bocah pengungsi Suriah, Aylan Kurdi. Tuntutan hukum pun diarahkan kepada tabloid itu.
 
Ketua Society of Black Lawyers dan mantan Wakil Ketua Metropolitan Police Authority Peter Herbert menilai, Charlie Hebdo sudah melewati batas.
 
"Charlie Hebdo murni rasis, xenofobia dan menunjukkan publikasi yang mulai bangkrut serta moralitas Prancis yang terus menurun," tutur Herbert dalam Twitternya, seperti dikutip Daily Mail, Selasa (15/9/2015).

"The Societey of Black Lawyers akan mempertimbangkan masalah ini ke ranah hukum atas tuduhan memicu kejahatan kebencian dan akan membawa masalah ini Pengadilan Kriminal Internasional," imbuhnya.
 
Beberapa pihak lain menyuarakan kemaharannya atas karikatur terbaru dari Charlie Hebdo ini. Mereka menyebutnya sebagai karikatur menjijikan.
 
Sementara pihak lain mempertanyakan niat dari Charlie Hebdo. "Kartun ini menunjukkan bagaimana Hebdo menyerang yang tidak mempunyai kekuasaan, bukan menyerang mereka yang memiliki kekuasaan," kecam seorang warga Inggris.
 
Aylan Kurdi, bocah berusia 3 tahun berupaya menggapai Yunani dengan tujuan utama Jerman, bersama dengan keluarganya yang pergi menyelamatkan diri dari peperangan di Suriah. Namun di tengah perjalanan, Aylan dan kakaknya yang berusia 5 tahun, Galip dan ibunya Rehan tewas saat kapal yang ditumpangi tenggelam.
 
Tragedi Aylan dan keluarganya memicu simpati dari seluruh dunia. Inggris, Jerman dan Prancis pun kemudian membuka diri untuk menerima ribuan pengungsi Suriah.
 
Sementara karikatur Charlie Hebdo ini muncul setelah sembilan bulan lalu kantornya diserang oleh kelompok teroris dan menewaskan 12 orang. Publikasi mereka yang menghina Nabi Muhammad menjadi alasan penyerangan itu.
 
Sejak penyerangan itu, jutaan dolar masuk ke dalam kantung tabloid tersebut dari penjualan serta donasi yang diterima.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan