medcom.id, Hamburg: Jelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Hamburg, Jerman, pedemo sudah mulai berkumpul. Polisi pun terpaksa melakukan tindakan tegas.
Awalnya, polisi memindahkan para demonstran yang mendirikan tenda di sebuah taman di Distrik Altona. Polisi menilai aksi Selasa 4 Juli itu tidak legal.
"Ini bukan demo yang legal ataupun tenda yang mendapatkan izin," ujar pernyataan pihak Kepolisian Hamburg, seperti dikutip AFP, Rabu 5 Juli 2017.
Tidak lama kemudian menjelang tengah malam waktu setempat polisi menggunakan meriam air atau water cannon dan semprotan merica, membubarkan pada pedemo. Demonstran terpaksa dibubarkan karena memblokir jalan di beberapa lokasi, termasuk wilayah Sankt-Pauli.
"Satu orang ditangkap dalam kejadian ini. Sementara warga yang melintas dan tak ada kaitan dengan protes menderita luka-luka," sebut pihak kepolisian.
Ini bukan pertama kali polisi bertindak tegas. Pada Minggu 2 Juli, polisi membongkar paksa tenda yang dibangun oleh sekitar 600 pedemo di tepi Sungai Elbe.
Organisator protes anti G-20 dan pemerintah kota Hamburg bertarung di pengadilan untuk menentukan apakah akan memberi izin mendirikan tenda. Pengadilan mengatakan bahwa meskipun tenda semacam ini sudah biasa dengan aksi protes, namun polisi memiliki hak untuk melarang tenda tetap berada di lahan publik.
Diperkirakan sekitar 100 ribu pedemo anti-kapitalis diperkirakan akan memenuhi Hamburg selama KTT G-20, yang akan dimulai pada Jumat 7 Juli itu. Sekitar 20 ribu anggota polisi akan dikerahkan untuk melindungi para pemimpin dunia yang akan hadir, termasuk Presiden Joko Widodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id