Miguel Roldan dituduh membantu imigrasi ilegal dan berkonspirasi dengan penyelundup manusia setelah membantu misi penyelamatan pada Juni 2017.
Roldan bekerja untuk LSM Jerman Jugend Rettet ketika dia mendapat telepon sekitar pukul 22:00 waktu setempat -- 18 jam sebelum giliran kerjanya.
Dirinya diberi tahu bahwa sebuah kapal imigran sedang karam di Laut Mediterania sehingga dia bergegas bersama dua rekannya ke sebuah perahu kecil demi menemukan para imigran yang tenggelam. Mereka berlayar 200 meter dan kemudian mematikan mesin kapal sehingga mereka bisa mendengarkan jeritan putus asa korban.
Dalam 10 menit, mereka menemukan korban, tetapi Pusat SAR Roma menolak untuk memberi mereka izin buat menyelamatkan imigran karena mereka berada di perairan Libya dan harus bernegosiasi dengan negara Afrika Utara.
Mereka akhirnya diberi izin 15 menit kemudian tetapi secara tragis hanya berhasil menyelamatkan setengah dari yang ditolong. Dan sekarang pemadam berusia 32 tahun itu bisa dipenjara karena tindakan kepahlawanannya, bersama kru lainnya.
Seorang juru bicara Jugend Rettet mengatakan penyelidikan akan berakhir pada musim panas. Jika diyakini ada kasus untuk didakwa, para awak akan diadili pada akhir 2019. Roldan tidak percaya tuduhan itu akan sampai sejauh ini.
"Bahkan hanya satu menit dihabiskan di penjara karena menyelamatkan nyawa akan terlalu banyak," katanya kepada El Pais. "Tuduhan itu merupakan tamparan telak di wajah," cetusnya, dinukil dari laman Mirror, Senin, 8 April 2019.
Roldan telah bekerja di unit bawah laut Departemen Pemadam Kebakaran Balai Kota Seville sejak 2013, memiliki pengalaman sebelumnya dalam misi penyelamatan di Laut Aegea, tak jauh dari Pulau Lesbos Yunani.
Jadi dia memutuskan untuk menggunakan 20 hari liburannya di musim panas 2017 di atas kapal Iuventa, kapal penangkap ikan tua yang diubah menjadi kapal penyelamat oleh Jugend Rettet. Selama 20 hari itu para awak duduk 17 mil laut dari pantai Libya di perairan internasional di mana mereka berhasil menyelamatkan 5.000 orang.
Mengikuti misi, Roldan kembali ke Seville dan kru terus menyelamatkan orang-orang di rute migrasi Mediterania tengah, menyelamatkan sekitar 14.000 orang.
Tetapi misi itu tiba-tiba dihentikan pada 2 Agustus ketika otoritas Italia menyita Iuventa dan meluncurkan penyelidikan atas para kru untuk tudingan ‘memfasilitasi imigrasi ilegal.’
Seorang hakim di kota Sisilia Trapani, menuduh seluruh kru -- tujuh Jerman, dua Skotlandia, dan Roldan -- membantu penyelundup manusia dan investigasi diluncurkan.
Roldan berkata: "Ini tidak bisa dipercaya. Kami sangat menghormati peraturan sehingga kami menyaksikan orang-orang mati karena birokrasi."
Kasus Roldan muncul setelah tiga petugas pemadam kebakaran dari Seville dituduh melakukan penyelundupan manusia pada 2018 ketika menjadi sukarelawan Proem-Aid (Bantuan Darurat Profesional), sebuah asosiasi Spanyol yang bertujuan menyelamatkan imigran yang tenggelam di laut.
Ketiga orang itu dibebaskan, tetapi Roldan dan rekan-rekannya mungkin tidak seberuntung mereka. Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (OIM), 3.116 orang tewas ketika mencoba menyeberangi Mediterania pada 2017, dengan mayoritas -- 2.832 orang -- tenggelam di rute tengah Mediterania.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News