Hal ini dipastikan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kepada para diplomat di Jenewa kemarin.
WHO menyebutkan jumlah kasus baru di Tiongkok pada 411 pada hari Selasa. Yang terdaftar di luar Tiongkok berjumlah 427.
Dr Ghebreyesus mengatakan bahwa sampai kemarin pagi, 78.190 kasus COVID-19 telah didaftarkan di Tiongkok, termasuk 2.718 kematian. Ada 2.790 kasus dan 44 kematian dilaporkan di 37 negara lain. Tedros mengakui bahwa kenaikan dalam kasus-kasus di luar Tiongkok telah mendorong desakan agar pandemi diumumkan.
"Kita seharusnya tidak terlalu bersemangat untuk menyatakan pandemi," kata Ghebreyesus, seperti dikutip AFP, Kamis, 27 Februari 2020.
“Deklarasi semacam itu dapat memberi sinyal bahwa kita tidak dapat lagi mengandung virus. Ini tentu tidak benar,” tegasnya.
Tetapi dia bersikeras bahwa WHO tidak akan ragu untuk menyatakan pandemi "jika ini adalah deskripsi akurat dari situasi".
Sementara itu lima daerah di Tiongkok menurunkan tingkat tanggap darurat mereka setelah menilai bahwa risiko kesehatan dari wabah virus telah surut. Wilayah Mongolia dalam di Tiongkok utara, wilayah Xinjiang barat, Provinsi Sichuan barat daya, Provinsi Jilin timur laut dan pulau selatan Hainan semuanya memangkas tingkat tanggap darurat mereka.
Tiongkok juga mengkarantina 257 penumpang dari dua penerbangan dari Korea Selatan. 94 penumpang dalam penerbangan dari Seoul setelah mendarat di Nanjing pada Selasa dan tiga orang di atasnya menunjukkan tanda-tanda demam.
Pesawat itu juga mengkarantina 163 penumpang dalam penerbangan lain dari Korea Selatan ke kota timur Weihai kemarin setelah lima penumpang menunjukkan tanda-tanda demam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id