"Kami meyakini tidak ada alternatif lain sejauh ini," ujar juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, kepada awak media di Moskow. Peskov menegaskan posisi Iran dalam perjanjian saat ini adalah hal terpenting.
"Posisi kami adalah menjaga komitmen perjanjian Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) dalam bentuk saat ini," tambah dia, merujuk pada kesepakatan nuklir Iran yang dibentuk pada 2015, seperti dilansir AFP.
Moskow menegaskan perjanjian JCPOA adalah upaya gabungan dari banyak negara.
"Pertanyaannya adalah, apakah mungkin mengulang keberhasilan seperti itu di situasi saat ini," tanya Peskov, mengenai usulan membuat kesepakatan baru.
Presiden Iran Hassan Rouhani menolak seruan dari AS dan Prancis. Uni Eropa juga menegaskan perjanjian saat ini harus tetap diterapkan.
Trump menghadapi tenggat waktu 12 Mei untuk memutuskan nasib JCPOA. Sejumlah negara Eropa meyakini jika AS menarik diri dari JCPOA, maka hal tersebut merepresentasikan pelanggaran hukum internasional.
Trump menggambarkan kesepakatan nuklir dengan Iran sebagai sesuatu hal gila yang dilakukan pendahulunya. Ia menegaskan kesepakatan baru harus dibuat di atas pondasi yang kuat.
Macron, yang melakukan kunjungan resmi ke Gedung Putih, menyatakan bahwa usulan kesepakatan baru ini masih harus didiskusikan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News