Seperti dikutip AFP, sejumlah polling mengindikasikan kemenangan kubu separatis yang ingin merdeka dan terlepas dari Spanyol pada 2017.
Bendera Catalan berwarna merah dan kuning menghiasi sejumlah gedung di dekat tempat pemungutan suara. Lebih dari 5,5 juta orang, dari total 7,5 juta populasi Catalonia, memiliki hak pilih dalam referendum ini.
Pada November 2014, sedikitnya dua juta warga Catalonia mengikuti pemungutan suara referendum kemerdekaan dari Spanyol. Referendum ini dikecam keras pemerintah Spanyol karena tidak memiliki payung hukum.
Wakil Presiden Catalonia Joana Ortega melaporkan 1.977.531 orang berpartisipasi dalam referendum. Lebih dari separuh warga Catalonia yang memiliki hak pilih, yang jumlah totalnya mencapai 5,4 juta, tidak mengikuti pemungutan suara.
Menteri Keadilan Spanyol Rafael Catala menyebut referendum itu sebagai sesuatu yang "sia-sia dan tidak akan membuahkan hasil apapun."
Dalam beberapa tahun terakhir, desakan melepaskan diri dari Spanyol berkobar di Catalonia. "Ini adalah kesempatan yang tidak dapat kami lewatkan. Kami meminta ini sejak lama," ujar Martin Arbaizar, 16, salah satu peserta referendum.
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy, yang bertekad mempertahankan kesatuan negara, mengatakan pemungutan suara itu "tidak akan memiliki efek apapun."
Namun jutaan warga Catalonia tak bergeming, dan tetap mengikuti referendum. Semangat ini turut dipicu Referendum Skotlandia, yang pada akhirnya sebagian besar warga memilih tetap bersama Kerajaan Britania Raya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id