Sebelumnya, beredar informasi bahwa 39 jasad ini merupakan warga negara Tiongkok. Namun, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengaku belum menerima konfirmasi dari Inggris terkait hal tersebut.
Dilansir dari BBC, Sabtu 26 Oktober 2019, salah satu keluarga yang diduga korban, Pham Thi Tra My, mengaku bahwa saudara perempuannya itu tidak memberi kabar sejak Selasa.
"Saudara saya hilang pada 23 Oktober dalam perjalanan dari Vietnam ke Inggris dan kami tidak bisa menghubunginya. Saya khawatir dia ada di truk itu," kata Pham Ngoc Tuan, saudara dari Tra My.
Pesan terakhir dari Tra My diterima pada Selasa, dua jam sebelum truk kontainer tersebtu tiba di Terminal Purfleet dari Zeebrugge di Belgia. Isi pesan itu adalah "aku sekarat, aku tidak bisa bernapas".
Ngoc Tuan mengatakan, saudaranya terebut mengikuti sebuah program perjalanan wisata yang dimulai sejak 3 Oktober lalu. Ia mengatakan bahwa panitia tidak mengizinkannya menerima telepon.
"Ia terbang ke Tiongkok dan menginap beberapa hari, lalu melanjutkan perjalanan ke Prancis," ujarnya,
Namun, Tra My selalu memberi kabar kepada keluarga jika berpindah negara. Pihak keluarga mengetahui bahwa Tra My dan rombongan menyeberang ke Inggris pada 19 Oktober.
Selain Tra My, dua warga negara Vietnam lainnya juga dikonfirmasi hilang. Mereka adalah laki-laki berusia 26 tahun dan perempuan berusia 19 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News