Seorang prajurit Jerman (kiri) berbicara kepada dua personel pasukan Peshmerga di Arbil, Irak, 2 Oktober 2014. (Foto: AFP)
Seorang prajurit Jerman (kiri) berbicara kepada dua personel pasukan Peshmerga di Arbil, Irak, 2 Oktober 2014. (Foto: AFP)

Jerman akan Tarik Sebagian Pasukan dari Irak

Willy Haryono • 07 Januari 2020 21:02
Berlin: Pemerintah Jerman telah memerintahkan penarikan sebagian pasukan militer (Bundeswehr) dari Irak. Menteri Luar Negeri Heiko Maas mengatakan, para prajurit Jerman yang bertugas di Baghdad dan Taji akan dipindahkan ke Yordania.
 
Maas menyebut keputusan menarik sebagian personel militer ini diambil atas dasar alasan keamanan.
 
"Jika parlemen dan pemerintah sudah tidak mau lagi ada pasukan asing di Irak, maka pasukan Jerman tidak akan ada lagi di sana," ujar Maas kepada saluran televisi ZDF, dikutip dari ANF News, Selasa 7 Januari 2020.

Minggu 5 Januari, parlemen Irak meloloskan sebuah resolusi yang menyerukan agar semua pasukan asing pulang ke negara masing-masing. Resolusi ini terkait jenderal asal Iran, Qassem Soleimani, yang tewas dalam serangan udara Amerika Serikat di Baghdad pada Jumat 3 Januari.
 
Serangan udara itu juga menewaskan Abu Mahdi al-Muhandis, petinggi grup milisi asal Irak, Kataeb Hezbollah.
 
AS menegaskan Soleimani harus dibunuh karena dirinya tengah merencanakan serangan terhadap diplomat dan personel militer Negeri Paman Sam di Irak. Sementara untuk Kataeb Hezbollah, Washington menyebut serangan udara itu merupakan balasan atas kematian seorang kontraktor asal AS di Irak pada 27 Desember.
 
Sejak kematian Soleimani dan al-Muhandis, tentara Jerman tidak diizinkan untuk meninggalkan markas di Baghdad dan juga Taji.
 
Di sebuah kompleks militer di Taji, berjarak sekitar 30 kilometer dari Baghdad, 27 prajurit Jerman disiagakan untuk melatih pasukan Irak. Terdapat juga lima prajurit Jerman yang ditugaskan di markas milik koalisi anti-Islamic State (ISIS) di Baghdad.
 
Sekitar 90 prajurit Jerman juga disiagakan di Kurdistan Selatan (Irak Utara) untuk melatih pasukan Kurdi. Program pelatihan di wilayah tersebut juga dihentikan usai kematian Soleimani.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan