Ilustrasi Metrotvnews.com
Ilustrasi Metrotvnews.com

Dekat dengan Putin, Agen Rusia Masuk Daftar Hitam AS

Arpan Rahman • 10 Januari 2017 17:07
medcom.id, Washington: Amerika Serikat (AS), pada Senin 9 Januari, menaruh ke dalam daftar hitam: agen intelijen terkenal yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Si agen adalah tersangka utama dalam pembunuhan mantan mata-mata Alexander Litvinenko di London, satu dekade lalu.
 
Kementerian Keuangan AS menambahkan penyidik federal senior Rusia Alexander Bastrykin dan dua terduga pembunuh, Andrei Lugovoi dan Dmitri Kovtun, ke dalam daftar sanksi Undang-undang Magnitsky.
 
Keputusan itu diumumkan, namun Kementerian Luar Negeri AS tidak menyebut detail mengenai apa yang dituduhkan pada target baru, tapi sanksi itu muncul di saat meningkatnya ketegangan diplomatik antara AS dengan Moskow.
 
"Setiap satu nama yang baru ditambahkan sudah dinilai melewati penelitian yang luas," kata Juru Bicara Kemenlu AS John Kirby seperti dilansir AFP, Selasa (10/1/2017).
 
Kirby mengatakan, nama-nama yang ditargetkan memiliki "peran dalam mesin represif dari sistem penegakan hukum Rusia, serta para individu yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia yang terkenal jahatnya."
 
Pemerintahan Presiden Barack Obama yang segera berakhir telah menuduh Kremlin memakai spionase siber, menargetkan kebocoran dan propaganda dalam upaya mempengaruhi pemilu AS, November silam.
 
Presiden AS terpilih Donald Trump marah ketika badan-badan intelijen Amerika memperingatkan peretasan Rusia, menyatakan bahwa mereka semua berada di belakang sebuah "perburuan" untuk menodai kemenangannya.
 
Moskow telah mencemooh, menolak tuduhan, seraya menggemakan serangan Trump soal "berburu dukun sihir".
 
Tapi Washington sudah mengusir 35 diplomat Rusia sebagai respons. Dan keputusan, Senin, menargetkan sekutu dekat Putin.
 
Saat ditanya mengapa perkembangan terbaru Obama untuk UU Magnitsky masih belum memasukkan nama Putin sendiri, seorang pejabat senior pemerintah berkata, Washington tidak ingin mematahkan seluruh hubungan.
 
Teh beracun polonium
 
"Kita perlu melestarikan kemungkinan bekerja sama dengan Rusia dalam kawasan di mana ada kepentingan nasional AS," kata pejabat itu tanpa menyebut namanya kepada AFP.
 
"Termasuk melakukan tekanan demi solusi diplomatik untuk krisis di Suriah dan di timur Ukraina," tambahnya.
 
"Tujuan kami dalam menjatuhkan sanksi adalah supaya mengubah perilaku," katanya. "Kami telah mengambil langkah-langkah untuk menjelaskan bahwa gangguan dalam proses demokrasi AS tidak akan dibiarkan tak terjawab."
 
Bastrykin, salah satu sekutu presiden Rusia yang paling kuat dan kepala lembaga investigasi yang memimpin penindakan atas para pembangkang di dalam Negeri Beruang Merah.
 
Dia pernah terkenal kala harus meminta maaf kepada seorang wartawan setelah diduga mengancam mau membunuh wartawan itu. Ia juga telah menargetkan LSM asing yang dituduh campur tangan dalam politik Rusia.
 
Inggris sudah mengidentifikasi Lugovoi dan Kovtun sebagai tersangka utama dalam kematian Litvinenko, yang meninggal karena keracunan radiasi di London pada tahun 2006 setelah minum teh beracun polonium.
 
Pada Januari tahun lalu, setelah penyelidikan Inggris, hakim Robert Owen mengatakan yakin bahwa Lugovoi dan Kovtun telah menaruh zat kimia polonium-210 dalam teh Litvinenko di sebuah hotel pada 1 November 2006.
 
Litvinenko, seorang mantan agen Rusia yang beralih menjadi penyidik bebas telah bekerja sama dengan intelijen Inggris.
 
Penyelidikan Inggris menyimpulkan bahwa pembunuhan itu kemungkinan telah diperintahkan oleh mantan kepala badan intelijen FSB Rusia dan secara pribadi disetujui Putin sendiri.
 
Intelijen Inggris
 
Lugovoi, anggota majelis rendah di parlemen Rusia, membantah tuduhan, yang sebagian didasarkan pada bukti-bukti yang sementara masih dikumpulkan oleh badan keamanan Inggris.
 
Rusia sudah menolak buat mengekstradisi orang-orang itu untuk ditanyai.
 
UU Magnitsky awalnya disahkan guna memungkinkan para pejabat AS menjatuhkan sanksi terhadap orang-orang Rusia yang terlibat insiden kematian dalam penjara dari pembocor penipuan pajak Rusia, Sergei Magnitsky, pada 2009. 
 
Tetapi lebih banyak lagi orang Rusia yang sudah masuk daftar hitam selama bertahun-tahun.
 
Daftar target sekarang termasuk 44 nama, mereka yang asetnya di bawah yurisdiksi AS dibekukan, dan dilarang melakukan bisnis dengan orang Amerika atau menerima visa AS.
 
"Tindakan ini memungkinkan untuk menunjuk siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan, penyiksaan atau penganiayaan terhadap orang-orang yang mengungkapkan korupsi di Rusia," tambah Kirby.
 
Pihak berwenang AS juga menambahkan dua pejabat kurang terkenal, Stanislav Gordievsky dan Gennady Plaksin, ke dalam daftar.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan