Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berjabat tangan dengan capres Prancis Marine Le Pen di Moskow, 24 Maret 2017. (Foto: Sky News)
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berjabat tangan dengan capres Prancis Marine Le Pen di Moskow, 24 Maret 2017. (Foto: Sky News)

Temui Le Pen, Putin Bantah Ingin Pengaruhi Pemilu Prancis

Willy Haryono • 24 Maret 2017 23:39
medcom.id, Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan dirinya tidak ingin "memengaruhi" pemilihan umum presiden Prancis setelah mengucapkan "semoga beruntung" kepada capres Marine Le Pen. 
 
Keduanya bertemu di Kremlin pada Jumat 24 Maret 2017. Menurut salah satu utusan Le Pen, Ludovic de Danne, kedua tokoh "berkomunikasi dengan baik dan saling memahami."
 
Pertemuan selama 90 menit difokuskan pada berbagai masalah global seperti terorisme, dan hanya sedikit mengenai pilpres Prancis. 

Le Pen telah sering mengunjungi Rusia, meski kunjungan ini adalah kali pertama dirinya bertemu Putin. Sebelumnya, dia telah menyerukan adanya hubungan yang lebih baik antara Prancis dengan Rusia dan juga mendukung aneksasi Krimea dari Ukraina pada 2014. 
 
Setelah diskusi, Le Pen mengatakan salah satu langkah pertamanya jika memenangkan pilpres adalah mengakhiri sanksi Uni Eropa terhadap Rusia atas krisis Ukraina "dengan sangat cepat."
 
Temui Le Pen, Putin Bantah Ingin Pengaruhi Pemilu Prancis
Diskusi berlangsung selama lebih kurang 90 menit. (Foto: Sky News)
 
Berbicara dengan awak media di sebuah hotel di Moskow, Le Pen juga membantah mendiskusikan dukungan finansial terhadap partainya, dan menegaskan ia bertemu Putin bukan untuk meningkatkan kemungkinan menang dalam pilpres. 
 
"Dia merepresentasikan negara berdaulat. Dia juga merepresentasikan visi baru. Sebuah dunia baru telah muncul dalam beberapa tahun terakhir. Ini adalah dunia Vladimir Putin, dunia Donald Trump di Amerika Serikat, dunia (Narendra) Modi di India," ungkap Le Pen, seperti dikutip Sky News.
 
Saat ditanya mengenai pilpres Prancis, Putin menegaskan bahwa "kami tidak ingin memengaruhi peristiwa saat ini, tapi kami berhak berkomunikasi dengan semua representatif kekuatan politik dari suatu negara, seperti juga mitra kami di Eropa dan Amerika Serikat, sebagai contohnya."
 
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Rusia siap berkomunikasi dengan representatif politik manapun, baik dengan pemerintahan saat ini maupun dengan kubu oposisi. 
 
Pekan lalu, rival terkuat Le Pen, Emmanuel Macron, bertemu Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin. Sejauh ini, Macron masih menjadi capres favorit berdasarkan sejumlah jajak pendapat. Macron diprediksi menang mudah jika ia dan Le Pen lolos ke putaran kedua.
 
Temui Le Pen, Putin Bantah Ingin Pengaruhi Pemilu Prancis
Emmanuel Macron. (Foto: Sky News)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan