"Saya hanya menyaksikan horor," ujar Jurnalis Charlie Hebdo, Laurent Leger, seperti dikutip Guardian, Jumat (9/1/2015).
Leger memaparkan pelaku penembakan yang menewaskan 12 orang di kantornya.
"Dia menggunakan topeng. Berpakaian hitam dan membawa senjata dengan kedua tangannya," lanjutnya.
Pria yang selamat dari penembakan dengan bersembunyi di bawah meja, mengaku melihat para pelaku penembakan masuk ke dalam ruang rapat editorial. Leger mengatakan, kedua orang itu meneriakkan "Allahi Akbar".
Kemudian pelaku penembakan meneriakan nama 'Charb!', yang merupakan pemimpin redaksi Charlie Hebdo. Mereka juga mencari pria yang bernama lengkap Stephane Charbonnier itu, yang selama ini hidup dalam perlindungan polisi setelah menerima ancaman mati, usai membuat konten karikatur yang menghina Islam.
"Kemudian penembakan terjadi dan bau mesiu amat terasa. Dengan kesempatan kecil saya berlindung di bawah meja dan mereka tidak melihat saya. Dalam hitungan detik, mereka (korban) sudah berada di lantai," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News