Lokasi penikaman di Prancis (Foto: Express)
Lokasi penikaman di Prancis (Foto: Express)

Pemuka Agama Yahudi Ditikam Orang Tak Dikenal di Prancis

Fajar Nugraha • 19 Agustus 2016 18:46
medcom.id, Strasbourg: Seorang pemuka agama Yahudi atau biasa disebut rabi di Prancis, ditikam orang tidak dikenal. Belum diketahui apakah penikaman terkait unsur teror.
 
Kejadian di Kota Strasbourg ini, memicu ancaman serangan terinspirasi teroris di Prancis. Negeri Mode itu sebelumnya sudah dilanda serangan parah dalam satu tahun terakhir.
 
"Pelaku saat ini diketahui sudah ditangkap oleh pihak keamanan," laporan media setempat, seperti dikutip Express.co.uk, Jumat (19/8/2016).
 
Sementara korban yang merupakan berasal dari sekte ortodoks Hasidic, menderita luka. Saat ini korban dalam penanganan pihak medis.
 
Pemuka Agama Yahudi Ditikam Orang Tak Dikenal di Prancis
Lokasi penikaman di Strassbourg (Foto: Express)
 
Insiden para Jumat 19 Agustus pagi tersebut, menambah panjang deretan insiden kekerasan yang terjadi di Prancis. Dari penyelidikan awal, pelaku diyakini menderita gangguan psikologis.
 
Penikaman sendiri terjadi berdekatan dengan Kota Brasserie des Vosges. Sementara Kota Strasbourg dikenal dengan populasi warga Yahudi yang besar, hingga mencapai 15 ribu yang warga Yahudi yang tinggal di kota ini.
 
Teror terus ancam Prancis
 
Prancis terus dilanda ancaman teror. Pada 14 Juli lalu, seorang pria yang mengendarai truk mengarahkan truk itu ke sekumpulan warga yang tengah merayakan hari Bastile. 80 orang dilaporkan tewas dalam kejadian ini.
 
Senjata dan granat juga ditemukan di dalam truk setelah si pengemudi ditembak mati oleh polisi. (Baca: Tiga Serangan Teror dalam 18 Bulan di Prancis https://www.medcom.id/internasional/eropa/8Ky9wnYK-tiga-serangan-teror-dalam-18-bulan-di-prancis).
 
Serangan ini datang delapan bulan setelah kelompok militan Islamic State (ISIS) melakukan serangan di ibu kota Paris dan menewaskan 130 orang. Pada 13 November 2015, orang-orang Paris sedang menikmati konser musik ketika penyerang melepaskan tembakan brutal dan meledakkan bom, termasuk di ruang konser, restoran, bar dan di luar stadion.
 
Empat orang bersenjata membantai lebih dari 80 orang di Bataclan Music Hall di mana sedang berlangsung konser grup band metal, Eagles.
 
Pemerintah Prancis menggambarkan kekerasan dan teror di Paris ini sebagai yang terburuk sejak Perang Dunia II.
 
Sebelumnya, pada Januari 2015, sebanyak 17 orang tewas dalam serangan di dekat kantor majalah Charlie Hebdo dan di sebuah supermarket. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan