Aksi unjuk rasa di depan gedung parlemen di Bucharest, Rumania, 4 Februari 2017. (Foto: AFP)
Aksi unjuk rasa di depan gedung parlemen di Bucharest, Rumania, 4 Februari 2017. (Foto: AFP)

Rumania akan Cabut Dekrit Amnesti Koruptor usai Protes Massal

Willy Haryono • 05 Februari 2017 07:30
medcom.id, Bucharest: Pemerintah Rumania akan mencabut dekrit kontroversial yang mengampuni dan membebaskan beberapa pelaku dari kasus kriminal, termasuk kejahatan korupsi. 
 
Perdana Menteri Sorin Grindeanu mengatakan dekrit amnesti koruptor akan dicabut pada Minggu 5 Februari. 
 
"Saya tidak ingin memecah-belah Rumania. Negara ini tidak bisa dibagi dua," tutur Grindeanu dalam pidato di televisi, seperti disitat BBC, Sabtu (4/2/2017). 

Puluhan ribu orang yang berunjuk rasa di Bucharest bersorak gembira usai melihat pengumuman, yang muncul lima hari setelah terjadinya gelombang demonstrasi. 
 
Unjuk rasa tersebut merupakan yang terbesar sejak runtuhnya komunisme di Rumania pada 1989. 
 
Grindeanu mengaku "mendengar dan melihat banyak opini, termasuk dari suara jalanan." Sesuai jadwal, seharusnya dekrit itu akan mulai diterapkan pada 10 Februari. 
 
Rumania akan Cabut Dekrit Amnesti Koruptor usai Protes Massal
PM Rumania Sorin Grindeanu. (Foto: AFP)
 
Dekrit tersebut akan mengampuni pelaku kejahatan, termasuk koruptor, jika kerugian materialnya kurang dari EUR44 ribu. Salah satu orang yang akan diuntungkan dari dekrit itu adalah Liviu Dragnea, kepala Partai PSD, yang menghadapi kasus korupsi senilai EUR24 ribu. 
 
Uni Eropa telah mengingatkan Rumania atas kebijakannya yang berpotensi menghambat upaya melawan korupsi. 
 
Rumania meloloskan rancangan dekrit pada Selasa, yang langsung memicu protes di berbagai wilayah. Pemerintah berdalih dekrit dibutuhkan untuk mengurangi beban penjara yang kelebihan narapidana serta menyesuaikan beberapa aturan baru dengan konstitusi negara. 
 
Namun sejumlah kritik menilai dekrit itu hanya akal-akalan untuk membebaskan sejumlah pejabat PSD dari kasus kejahatan. 
 
Salah satu pendemo, Cristian Busuioc, menjelaskan mengapa dirinya turun ke jalan bersama anaknya yang masih berusia sebelas tahun. 
 
"Saya ingin menjelaskan kepadanya apa itu arti demokrasi, dan mengapa pemerintah harus menciptakan hukum untuk rakyat, bukan untuk kepentingan penguasa," tutur dia.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan