Pengiriman tim dilakukan usai Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengunjungi Beijing dan bertemu Presiden Xi Jinping pada akhir Januari. Kala itu, Tedros berjanji akan mengirim tim internasional ke Tiongkok.
Detail tim ahli ini tidak diumumkan, namun WHO menyebutkan bahwa ketuanya adalah Dr Bruce Aylward, seorang ahli wabah asal Kanada. Aylward disebut-sebut sebagai seorang dokter veteran WHO.
"Saya baru saja dari bandara untuk melepas tim misi internasional ke Tiongkok yang dipimpin Dr Bruce Aylward," tulis Tedros di Twitter dari Jenewa, Minggu 9 Februari
WHO mendeklarasikan virus korona sebagai darurat kesehatan global pada 30 Januari. Deklarasi dilakukan beberapa hari usai pemerintah Tiongkok menutup Hubei dan ibu kotanya, Wuhan, yang merupakan pusat penyebaran virus korona nCoV.
Dr Amesh Adalka, seorang cendekiawan senior dari Johns Hopkins Center for Health Security, mengatakan bahwa tim WHO yang dikirim ke Tiongkok tidak hanya menyelidiki bagaimana virus korona nCoV dapat menyebar, tapi juga tingkat keparahan wabahnya.
"Masih banyak pertanyaan dan misteri yang belum terjawab seputar wabah ini," tutur Adalka kepada Al Jazeera.
Berdasarkan data terbaru Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok per hari ini, Senin 10 Februari 2020, angka kematian akibat virus korona telah mencapai 908 orang di seantero Tiongkok.
Sementara dua kematian lainnya tercatat masing-masing satu kasus di Filipina dan Hong Kong. Secara total, angka kematian global virus korona nCoV mencapai 910. Untuk total infeksi virus korona, jumlahnya mencapai 39.800 di seantero Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News