Penasihat urusan kemanusiaan PBB Jan Egeland. (Foto: AFP/MOHAMMED HUWAIS)
Penasihat urusan kemanusiaan PBB Jan Egeland. (Foto: AFP/MOHAMMED HUWAIS)

PBB: Situasi Kemanusiaan di Suriah Terendah Sejak 2015

Willy Haryono • 02 Februari 2018 19:05
Jenewa: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan, Kamis 1 Februari 2018, bahwa situasi di Suriah telah mencapai titik terendah sejak organisasi tersebut meluncurkan pasukan kemanusiaan pada 2015.
 
Penasihat urusan kemanusiaan PBB Jan Egeland mengatakan pasukannya tidak mampu menyalurkan bantuan kepada warga Suriah yang paling membutuhkan dalam dua bulan terakhir. PBB mengklaim pemerintah Suriah tidak memberikan akses ke beberapa wilayah rentan.
 
Sebelum dapat masuk ke area yang terkepung atau garis depan medan pertempuran, pasukan PBB membutuhkan surat izin dari rezim Suriah dan juga jaminan keamanan dari sejumlah grup pemberontak. 

"Ini merupakan titik terendah dalam hal pengeluaran surat izin fasilitasi (penyaluran bantuan)," kata Egeland kepada awak media, usai bertemu sejumlah diplomat senior di Jenewa.
 
Egeland meminta Rusia, Turki dan Iran untuk menurunkan intensitas pertempuran di Idlib, yang dinilainya sangat memerlukan gencatan senjata. 
 
"Saat kami membutuhkan kemampuan ketiga negara itu untuk memengaruhi kubu bertikai, diplomasi kemanusiaan sepertinya tidak mampu bekerja efektif. Kami tidak mendapatkan kemajuan apa-apa saat ini," ungkap Egeland. 
 
Pekan lalu, gencatan senjata disepakati di kawasan Ghouta Timur. Perjanjian disepakati antara Rusia dengan Komite Negosiasi Tinggi (HNC) untuk memastikan pembukaan akses bagi bantuan kemanusiaan ke beberapa daerah yang terkepung. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan