Jaksa federal menyatakan ada beberapa bukti bahwa komplotan serangan Paris telah menyewa sebuah apartemen di Brussel dan satu lagi di kota Charleroi pada awal September.
Mereka juga telah menyewa sebuah rumah di kota Auvelais, sekitar 55 kilometer selatan Brussel pada awal Oktober. Ketiganya disewa selama satu tahun dan dibayar tunai. Sedangkan penyewa memberikan identitas palsu. Demikian diberitakan Reuters, Rabu (13/1/2016).
Di apartemen Charleroi, mereka menemukan kasur dan sidik jari dari dua warga Belgia yang diyakini bergabung dengan ISIS di Suriah. Mereka tewas setelah pengepungan di St. Denis, dekat Paris pada 18 November.
Jaksa juga menyatakan bahwa mereka menemukan kemungkinan ada pabrik bom di distrik Brussel terkait dengan jejak bahan peledak dan sabuk buatan tangan.
Sekelompok orang membunuh 130 orang dan melukai 351 lainnya dalam serangkaian serangan di Paris pada 13 November meliputi penembakan dan bom bunuh diri. ISIS mengklaim bahwa serangan tersebut berasal dari mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News