Pria Prancis yang hanya dikenal dengan nama Sylvestre ini mengaku kepalanya mungkin pecah jika tidak terlindungi oleh ponselnya. Dia pun memamerkan ponsel yang hancur pada bagian layar dan tampak kerusakan di badan ponsel tersebut.
"Ini ponsel yang terkena tembakan. Benda ini menyelamatkan nyawa saya, jika tidak kepala saya bisa saja pecah terkena tembakan," ujar Sylvestre kepada iTele, seperti dikutip Mirror, Sabtu (14/11/2015).
"Kaki saya juga terkena letusan peluru dan juga tulang iga sedikit terserempet timah panas," imbuhnya.
Beberapa korban selamat lainnya juga mengisahkan insiden mengerikan yang melanda. Seperti yang diutarakan oleh jurnalis Julien Pearce, yang berada di Teater Bataclan yang menjadi titik pusat serangan.
"Orang-orang berteriak. Hal itu berlangsung selama 10 menit. Itu seperti 10 menit paling mengerikan dalam hidup saya, melihat semua orang berada di lantai dan dipenuhi darah pada bagian kepalanya," tutur Pierce.
Di satu sisi, sekitar 20 orang disandera di dalam teater itu oleh pelaku penyerangan. Namun kemudian pasukan khusus polisi Prancis melumpuhkan para pelaku penyerangan.
"Sekitar 112 orang tewas dalam serangan di Bataclan," pernyataan pihak Kementerian Dalam Negeri Prancis.
Serangan yang terjadi di Paris berlangsung di tujuh titik berbeda. 153 orang dilaporkan tewas dalam kejadian ini, sementara 200 lainnya menderita luka-luka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id