Pemungutan suara ini untuk mengisi kekosongan satu kursi parlemen usai seorang anggota, Fional Onasanya, dikeluarkan karena dibui usai berbohong mengenai pelanggaran lalu lintas.
Dilansir dari AFP, kandidat dari Partai Brexit, Mike Greene, hanya mendapat 29 suara. Dia kalah dari perwakilan Partai Buruh, Lisa Forbes dengan beda tipis.
Di bawah Greene ada calon dari Partai Konservatif dengan suara 21 persen. Disusul kandidat dari Partai Liberal Demokrat dengan perolehan suara 12 persen.
Hasil pemilu ini dianggap kemunduran bagi Partai Brexit. Padahal, awal mereka berdiri, partai ini diprediksi menjadi salah satu yang terkuat.
Popularitas Partai Brexit meningkat di tengah kisruh negosiasi proses Inggris keluar dari Uni Eropa. Pada pemilu Eropa mei lalu, partai yang dipimpin Nigel Farage itu meraih 31,6 persen suara.
Saat ini proses Brexit masih 'gantung'. Kubu pemerintah Perdana Menteri Theresa May dan oposisi di Inggris masih belum mendapat titik temu kesepakatan yang harus dicapai dengan Uni Eropa.
May tetap ingin Inggris memiliki hubungan dagang dengan organisasi kawasan tersebut jika resmi keluar. Namun, di sisi lain, oposisi mendesak agar Negeri Ratu Elizabeth benar-benar putus hubungan dari blok itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News