Permintaan maaf dilayangkan Steinmeier saat ia dan sejumlah tokoh dunia lainnya berkumpul di Polandia untuk memperingati awal pecahnya PD II.
Pada Minggu pagi 1 September 2019, seremoni peringatan digelar di Wielun, kota yang pertama kali dibombardir Jerman. Steinmeier mengutuk keras aksi Nazi saat itu, yang disebutnya memiliki "keinginan kuat untuk menaklukkan" dunia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya menundukkan kepala saya untuk para korban kekejaman Jerman di Polandia. Saya juga meminta pengampunan," kata Steinmeier, berbicara dalam bahasa Jerman dan Polandia, dikutip dari BBC.
Steinmeier berbicara di samping Presiden Polandia Andrzej Duda, yang menilai serangan Nazi ke negaranya saat itu adalah "aksi barbar." Acara peringatan di Wielun dimulai dengan mengheningkan cipta untuk para korban Nazi.
"Wielun menjadi saksi sejarah mengenai perang apa yang akan terjadi saat itu, yakni sebuah perang destruktif dan berlangsung tanpa aturan," ucap Duda.

Presiden Steinmeier (kanan) dan Presiden Duda. (Foto: AFP)
Pemimpin dunia lainnya, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel dan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence, akan berkumpul dalam seremoni lainnya di ibu kota Polandia, Warsawa.
Polandia adalah salah satu negara yang paling menderita di era PD II. Sekitar enam juta warga Polandia tewas akibat kebrutalan Nazi kala itu.
Meski 80 tahun telah berlalu, Polandia masih meminta kompensasi dari Jerman mengenai tingginya angka kematian dan kerusakan yang diakibatkan Nazi.
Seruan terbaru untuk biaya reparasi negara oleh Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki telah memicu ketegangan dengan Jerman.
Saat ini komite parlemen Polandia masih menghitung angka kompensasi yang pantas dibayarkan oleh pemerintah Jerman, namun Berlin berpendapat masalah ini sebenarnya sudah selesai.
(WIL)