Dalam pertemuan di Paris, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu empat mata. Keduanya kemudian sepakat untuk bersama-sama menurunkan ketegangan di wilayah timur.
Dikutip dari AFP, pertukaran akan berpusat pada tahanan yang ditahan Kiev dan juga separatis. Tiga bulan sebelumnya, Ukraina dan Rusia sudah melakukan program pertukaran, masing-masing 35 tahanan.
Lebih dari 13 ribu tewas dan satu juta lainnya melarikan diri dari rumah mereka sejak separatis pro-Rusia meluncurkan gerakan kemerdekaan di Ukraina timur pada 2014.
"Sebuah kesepakatan telah tercapai mengenai pertukaran tahanan akhir tahun ini," kata Darka Olifer, juru bicara mantan presiden Ukraina Leonid Kuchma, di laman Facebook.
Kuchma merupakan perwakilan Ukraina dalam negosiasi dengan Rusia dan separatis di wilayah timur. Petinggi separatis Darya Morozova mengaku sedang menyusun daftar nama tahanan yang akan ditukarkan dengan Ukraina.
Perwakilan Moskow, Boris Gryzlov, mengonfirmasi kepada awak media bahwa kedua kubu sedang memenuhi semua syarat yang diperlukan agar pertukaran tahanan dapat terwujud sesuai rencana.
Martin Sajdik dari Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) mengonfirmasi bahwa persiapan pertukaran tahanan sedang berjalan.
Kembali ke pertemuan di Paris, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Zelenskiy sepakat mengimplementasikan gencatan senjata menyeluruh di Ukraina timur. Disepakati pula adanya penarikan pasukan dari zona konflik pada Maret 2020.
Macron mengatakan pertemuan lebih lanjut akan digelar empat bulan ke depan untuk memantau perkembangan implementasi gencatan senjata dan penarikan pasukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News