Seperti diwartakan Associated Press, Rabu (14/1/2015), Prancis telah menangkap 54 orang yang dinilai mendukung terorisme di Paris. Operasi penangkapan digelar beberapa saat setelah edisi terbaru Charlie Hebdo, yang menampilkan kartun Nabi Muhammad, terjual habis dalam waktu singkat.
"Situasi saat ini menjustifikasi kehadiran pesawat kita (di Timur Tengah)," ujar Presiden Prancis Francois Hollande. Salah satu teroris di Prancis mengaku sebagai bagian dari ISIS.
Sejak terjadinya pembantaian di Charlie Hebdo dan penyanderaan di supermarket Kosher, Prancis mengerahkan 10 ribu prajurit dan 120 petugas gabungan di berbagai wilayah. Pasukan ini bertugas melindungi sejumlah lokasi sensitif, seperti sekolah Yahudi, sarana transportasi dan tempat peribadatan.
Charlie Hebdo berencana meningkatkan produksi edisi terbarunya hingga lima juta kopi untuk memenuhi permintaan pasar. Sejumlah media Timur Tengah marah besar atas tindakan Charlie Hebdo, yang dinilai memprovokasi umat Islam di seluruh dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News