Warga di Paris, Perancis, Rabu (7/1/2015), menggelar aksi solidaritas mendukung kebebasan berekspresi setelah terjadinya penyerangan teroris di kantor majalah Charlie Hebdo - AFP / JOEL SAGET
Warga di Paris, Perancis, Rabu (7/1/2015), menggelar aksi solidaritas mendukung kebebasan berekspresi setelah terjadinya penyerangan teroris di kantor majalah Charlie Hebdo - AFP / JOEL SAGET

Ribuan Warga Perancis Dukung Kebebasan Berekspresi

Willy Haryono • 08 Januari 2015 10:45
medcom.id, Paris: Ribuan warga yang tersebar di beberapa titik di Perancis menggelar aksi solidaritas mendukung kebebasan pers dan berekspresi, Rabu (7/1/2015) malam. Gerakan ini dilakukan setelah terjadinya serangan brutal dua pria bersenjata pada kantor majalah Charlie Hebdo di Reims, Paris.
 
Selang beberapa jam setelah penyerangan yang menewaskan 12 orang, alun-alun di beberapa kota besar Paris menjadi lokasi unjuk rasa. Mereka datang dengan membawa lilin sebagai tanda duka dan beberapa poster, salah satunya bertuliskan:
 
"Dunia telah benar-benar sakit, sehingga humoris atau kartunis telah menjadi profesi yang berbahaya!" Dalam penyerangan itu, empat kartunis ternama Perancis tewas.

Seorang pendemo di Paris, Corentin Vacheret, menyebut salah satu kartunis yang tewas sebagai jurnalis terkenal di Perancis, terutama di kalangan orang yang mendukung kebebasan berekspresi.
 
"Saya bukan seseorang yang senang berunjuk rasa, tapi saya ingin mengekspresikan kepada dunia bahwa kami tidak takut, kami tidak akan mundur dari dukungan terhadap kebebasan berekspresi," sebut dia, seperti dilansir CNN.
 
Demonstrasi juga terjadi di Kota Tours, Toulouse, Brest, Lyon, Rennes dan Poitiers. Gelombang pendukung juga berdatangan dari negara lain di Eropa, seperti Inggris, Spanyol, Jerman dan Italia.
 
Gerakan massa mengecam serangan di Charlie Hebdo bergerak di bawah slogan "Je Suis Charlie" atau "Saya adalah Charlie." Slogan ini telah menjadi trending topic dunia di Twitter.
 
Penyerangan brutal terhadap majalah Charlie Hebdo menewaskan 12 orang, termasuk beberapa editor dan pelukis kartun ternama di Paris. Aksi terorisme ini diduga terkait kecaman pada Charlie Hebdo, yang dinilai sebagian pihak menggunakan alasan kebebasan berekspresi secara berlebihan.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan