Ia menyatakan, seorang menawarkan akan menjual data Panama Paper yang melibatkan sekitar 600 warga Denmark. Rencananya, data itu akan digunakan otoritas pajak selama musim panas.
"Kami berutang kepada semua wajib pajak Denmark yang setia membayar pajak," katanya seperti dikutip dari BBC, Kamis (8/9/2016).
Sekitar 11,5 juta dokumen penggelapan pajak bocor ke media internasional. Lauritzen menuturkan, jumlah yang pantas untuk membayar data tersebut sekitar 9m Kroner atau setara USD1,4 juta.
"Semuanya menunjukkan bahwa itu adalah informasi yang berguna," tutur Lauritzen.
Ia menambahkan, pemerintah Denmark akan menangkap para penghindar pajak yang telah menyembunyikan kekayaannya. Untuk itu, Denmark sepakat untuk membeli data Panama Paper.
Salah satu juru bicara partai oposisi Mossack Fonseca menyampaikan, keputusan membeli data Panama Papers adalah tindakan yang memalukan.
Fonseca mengatakan, Jerman, Perancis dan Inggris telah membayar untuk data nasabah bank di masa lalu. Namun, Denmark pertama kalinya setuju membayar data yang bocor dari firma hukum terkait skandal Panama Paper.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News