"Tiga pilar tersebut adalah politik keamanan, ekonomi dan sosial budaya. Perkembangan isu regional dan global juga akan dibahas. Di sini, peran Rusia di politik keamanan dalam konteks memelihara stabilitas keamanan kawasan," kata Direktur Mitrawicara ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Derry Aman di Kemenlu, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2016).
"Lalu di bidang ekonomi akan ada peningkatan perdagangan dan investasi dan bussiness to bussiness cooperation. Di bidang sosial budaya akan ada peningkatan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi," lanjutnya.
Pada KTT ini, kata dia, akan menghasilkan tiga dokumen penting yaitu Sochi Declaration, Comprehensive Plan, dan Report Rusia-ASEAN.
"Sochi Declaration meliputi deklarasi politik dan visi misi ke depan. Untuk Comprehensive Plan itu adalah rencana lima tahun ke depan dan penjelasan kerja sama Rusia dan ASEAN yang lebih terperinci," ujarnya.
"Lalu Report ASEAN-Rusia adalah pembentukan khusus laporan dari para expert yang ditunjuk oleh masing-masing anggota negara ASEAN dan tentu dari Rusia juga ada untuk memberikan rekomendasi ke pemimpin-pemimpin negara guna menjadi pertimbangan agar bisa dijalankan dan dilaksanakan," tandas Derry.
Sementara itu, menanggapi persoalan Laut China Selatan apakah akan turut dibahas di KTT tersebut, Derry menjawab akan ada pembahasan namun tidak sedetail saat KTT ASEAN-US.
"Kedua negara ini tidak bisa dibandingkan perhatiannya kepada Laut China Selatan. Tetap ada perhatian dari Rusia, namun tak sebesar dari Amerika Serikat (AS). Tapi nanti di Sochi tak ada pernyataan khusus soal ini," tegasnya.
Selain itu, terkait dengan pembelian pesawat Sukhoi dari Rusia, ia menekankan bahwa kemungkinan hal itu akan dibahas di pertemuan bilateral. Saat ini, proses masih berlangsung. Ia menegaskan jika proses belum tuntas, tentu belum dapat diumumkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News