Di bawah kepemimpinan Salvini, Italia menerapkan kebijakan garis keras terhadap imigran. Namun ia tersingkir dari posisinya bulan lalu, dan koalisi baru pemerintahan Italia berusaha mengubah kebijakan keimigrasian.
Ini merupakan kali pertama dalam 14 bulan Pemerintah Italia mengizinkan kapal penyelamat imigran untuk berlabuh. Para imigran di Ocean Viking itu dipindahkan ke sebuah kapal penjaga pantai Italia untuk kemudian dibawa ke pelabuhan Lamperdusa.
Mendagri Prancis Christophe Castaner mengatakan ada semacam perjanjian "ad hoc" untuk membagi jumlah kedatangan imigran ke lima negara -- Italia, Prancis, Jerman, Portugal dan Luxembourg.
Prancis dan Jerman sepakat menampung 25 persen dari total kedatangan imigran, sementara Italia 10 persen. "Saat ini kami semua perlu menyepakati adanya semacam mekanisme (penanggulangan imigran) di level Eropa," lanjut castaner.
Mekanisme sementara yang dijalankan Italia adalah menjemput imigran di tengah laut dengan menggunakan kapal penjaga pantai. Mekanisme ini bertujuan agar tidak menambah beban pihak pelabuhan.
Italia menjadi sorotan global saat Salvini masih berkuasa. Ia menolak hampir semua kapal penyelamat, dan pernah menangkap seorang kapten terkait imigran. Salvini juga pernah mengancam denda hingga satu juta euro untuk setiap kapal penyelamat yang berani mendekat ke pelabuhan Italia.
"Usai berlabuh, Ocean Viking akan kembali melakukan tugas pencarian dan penyelamatan (imigran), karena begitu banyak orang tewas di perairan ini," sebut Nicola Stalla, koordinator penyelamatan imigran Ocean Viking, dilansir dari AFP, Sabtu 14 September 2019.
Salvini tersingkir dari pemerintahan usai mencoba mendorong pemilihan umum dini. Langkahnya tersebut berbalik menyerangnya usai partai Five Star Movement dan Democratic Party sepakat membentuk koalisi.
Kini, Salvini dan partainya berada di kubu oposisi. "Baiklah, sekarang pelabuhan (Italia) telah dibuka tanpa ada batasan sama sekali," ungkap Salvini kesal, usai pemerintah baru Italia mengumumkan kebijakan baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News