Sebelumnya, ia dituduh membayarkan sejumlah uang kepada istrinya untuk jabatan fiktif di parlemen Prancis.
Situs investigasi Prancis Mediapart melaporkan pada Sabtu 28 Januari malam bahwa Fillon menyimpan uang secara pribadi saat masih menjadi anggota senat. Pada 2007, Fillon menanggalkan jabatannya.
Mediapart mengestimasi Fillon "menyedot" sekitar 25 ribu euro yang sebenarnya ditujukan untuk asisten di majelis permusyawaratan rakyat Prancis.
Surat kabar Journal du Dimanche melaporkan Fillon menulis tujuh cek kepada dirinya sendiri antara 2005 dan 2007 dengan total "sekitar 21 ribu euro."
Saat dihubungi AFP, juru bicara Fillon menolak berkomentar, dengan hanya mengatakan proses yudisial sedang berlangsung.
Hantaman skandal baru ini semakin memperburuk peluang Fillon dalam pilpres Prancis pada April dan Mei mendatang.
"Bagaimana mungkin kita tidak mempertimbangkan ada semacam kekuatan untuk membungkam dan memperlemah pencalonan saya," ucap Fillon dalam wawancara dengan Journal du Dimanche, Minggu 29 Januari.
"Ini adalah plot yang buruk. Tapi saya yakin sistem keadilan tidak akan bisa dieksploitasi oleh serangkaian tuduhan ini," tambah dia.
Sementara itu Partai Sosialis Prancis akan memilih capresnya, antar mantan Perdana Menteri Manuel Valls dan Benoit Hamon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News