Pernyataan disampaikan Wakil Presiden Federica Mogherini serta Komisioner untuk Bantuan Kemanusiaan dan Manajemen Krisis UE Christos Stylianides.
"Banyak orang meninggal dunia, dan juga banyak yang terluka atau masih hilang setelah tsunami menghantam Selat Sunda pada Sabtu malam," ucap keduanya dalam pernyataan tertulis di situs UE, Minggu 23 Desember.
"Kami turut berduka untuk semua korban dan juga mengapresiasi seluruh jajaran petugas yang bekerja keras dalam menanggulangi bencana ini," lanjut mereka.
Mogherini dan Stylianides menegaskan UE akan selalu mendukung pemerintah serta masyarakat Indonesia di tengah musibah ini. "Teknologi pemetaan satelit Copernicus telah diaktifkan, dan pakar kemanusiaan UE juga siap dikerahkan jika memang diminta," sebut keduanya.
Sebelumnya, UE juga telah mengaktifkan teknologi Copernicus dalam membantu Indonesia menghadapi dampak akibat gempa bumi di Palu dan Donggala.
UE terus memantau perkembangan terbaru di Indonesia sejak tsunami melanda Selat Sunda pada Sabtu malam. Mogherini dan Stylianides juga mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terkait musibah tsunami.
Gelombang tsunami menyapu kawasan Anyer dan Lampung pada Sabtu 22 Desember. Hingga Minggu pukul 20.00 WIB, tercatat ada 222 korban tewas. Tsunami di Selat Sunda ini dipicu erupsi dari gunung Anak Krakatau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News